Header Ads

Rumah Sakit Plus

Komisi IX Berduka atas Meninggalnya Dokter Saat Piket Lebaran - Detikcom

Komisi IX Berduka atas Meninggalnya Dokter Saat Piket Lebaran - Detikcom

Rabu 28 Juni 2017, 16:32 WIB Komisi IX Berduka atas Meninggalnya Dokter Saat Piket Lebaran Aditya Mardiastuti - detikNews Komisi IX Berduka atas Meninggalnya Dokter Saat Piket LebaranInformasi tentang meninggalnya dokter anestesi saat piket Lebaran. (@blogdokter) Jakarta - Beredar informasi bahwa dokter Stefanus Taofik, SpAn, meninggal dunia saat menjalankan tugas jaga pada hari Lebaran. Komisi IX DPR menyampaikan dukacita sekaligus mengapresiasi dedikasi Taofik.
"⁠⁠⁠⁠⁠Komisi IX DPR RI menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya dr Stefanus Taofik dikarenakan kelelahan ketika melaksanak an tugas. Dedikasi dan pengabdiannya pada saat libur Lebaran ini perlu diapresiasi dan mendapat pujian," kata Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Rabu (28/6/2017).
Saleh mengapresiasi dedikasi Taofik yang melayani pasien pada masa libur Lebaran. Pasalnya, banyak dokter dan paramedis yang mengajukan cuti pada hari raya tersebut.
"Saya salut atas dedikasi dan pengabdian dr Stefanus Taofik. Ini menunjukkan bahwa menjadi dokter adalah panggilan kemanusiaan. Semoga ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi dokter dan paramedis lainnya," tuturnya.
Dia mengimbau, pada masa arus mudik Lebaran ini, rumah sakit dan para dokter bisa mengatur jadwal cuti dengan baik, sehingga seluruh pasien bisa terlayani.
"Kalau bisa, cutinya jangan semua diambil pada saat libur Lebaran. Bisa saja diatur secara bergantian. Bila tahun lalu sudah cuti Lebaran, tahun ini sebaiknya tidak lagi," ucapnya.
Saleh menyebut, saat libur Lebaran ini, mobilitas orang sangat tinggi. Selain mengantisipasi pemudik yang kelelahan, rumah sakit patut mengantisipasi adanya korban kecelakaan.
"Musim mudik menyebabkan mobilitas orang sangat tinggi. Selain sakit pada umumnya, banyak juga ditemukan korban kecelakaan. Semua ini tentu perlu mendapatkan penanganan medis yang tidak bisa ditunda," ujar Saleh.
Sebelumnya, beredar informasi dr Stefanus Taofik, SpAn, meninggal dunia saat menjalankan tugas jaga pada hari Lebaran. Informasi yang beredar di media sosial itu menyebut dr Stefanus bekerja beberapa hari berturut-turut karena menggantikan rekannya yang cuti.
Detail informasi tentang hal itu memang masih simpang-siur. Informasi lain menyebut dr Stefanus bekerja selama 3 hari berturut-turut, bahkan ada yang menyebut 5 hari berturut-turut.
Sekjen Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi mengatakan tuntutan kerja seorang dokter anestesi memang sangat tinggi. Mereka harus siap bertugas kapan saja, sehing ga di setiap rumah sakit selalu disediakan ruang jaga di ruang operasi.
"Harus siap 24 jam," kata dr Adib saat dihubungi detikHealth, Rabu (28/6).
(ams/fdn)Sumber: Google News