Header Ads

Rumah Sakit Plus

Pembunuh Tokoh Oposisi Rusia Dihukum 20 Tahun Penjara - KOMPAS.com

Pembunuh Tokoh Oposisi Rusia Dihukum 20 Tahun Penjara - KOMPAS.com

Para terdakwa kasus pembunuhan tokoh oposisi Rusia, Boris Nemtsov mendengarkan putusan hakim pengadilan militer Moskwa, Kamis (13/7/2017).Vasily MAXIMOV / AFP Para terdakwa kasus pembunuhan tokoh oposisi Rusia, Boris Nemtsov mendengarkan putusan hakim pengadilan militer Moskwa, Kamis (13/7/2017).

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan di Rusia menjatuhkan hukuman penjara dalam waktu panjang untuk para terdakwa pembunuh politisi oposisi Boris Nemtsov.

Media massa Rusia pada Kamis (13/7/2017) mengabarkan, keputusan terhadap lima pria asal Chechnya diberikan setelah mereka dinyatakan bersalah oleh pengadi lan militer Moskwa dua pekan lalu.

Pengadilan memutuskan bahwa Zaur Dadayev menembak Nemtsov dari dalam mobil saat sang politisi tengah berjalan kaki dengan kekasihnya di dekat Kremlin.

Pengadilan menyebut keempat orang lainnya membantu pembunuhan itu dengan berperan sebagai pemantau situasi.

Baca: Dua Tersangka Pembunuh Aktivis Oposisi Rusia Ditangkap

Pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman maksimal yaitu penjara 20 tahun untuk Dadayev. Sementara keempat orang lainnya dipenjara antara 11-19 tahun.

Usai pembacaan vonis, kelima orang ini tetap bersikukuh bahwa mereka tak bersalah dalam kasus pembunuhan tersebut.

Salah seorang terdakwa, Temirlan Eskerkhanov saat mendengarkan amar putusan meniup kaca jendela di ruangan para terdakwa ditempatkan.

Lalu di jendela itu, Temirlan menuliskan kata "bohong" dengan menggunakan jari tangannya. Sementara di sudut lain, keluarga para terdakwa tak kuasa menahan tangis.

Pria keenam yang juga dianggap terkait dengan pembunuhan Boris Nemtsov meninggal dunia saat dalam tahanan di Chechnya.

Polisi Rusia kini masih memburu Ruslan Mukhudinov, juga asal Chechnya, yang disebut sebagai dalang pembunuhan.

Meski para terdakwa sudah dijatuhi hukuman, putri Nemtsov, Zhanna Nemtsova mengatakan, kasus pembunuhan ayahnya tetap tak terungkap.

"Kami tak melihat adanya keinginan Komite Investigasi untuk menemukan dalang yang memerintahkan dan merencanakan pembunuhan ini," kata Zhanna lewat akun Facebook-nya.

Sementara sekutu terdekat Nemtsov, Ilya Yashin membandingkan hukuman yang dijatuhkan kepada Dadayev dengan situasi serupa yang menimpa sutradara asal Ukraina Oleg Sentsov.

Baca: Protes Pembunuhan Tokoh Oposisi Rusia, Ratusan Ribu Orang Turun ke Jalan

Pada Agustus 2015, secara kontroversial Sentsov dinyatakan terbukti merencanakan serangan teror di Rusia.

"Para pembunuhan Nemtsov menerima hukum an yang sama seperti Oleg Sentsov, yang tak membunuh siapapun. Itu yang perlu Anda semua ketahui dari sistem peradilan Rusia," kata Yashin lewat akun Twitter-nya.

Nemtsov adalah mantan deputi perdana menteri Rusia yang sekaligus pengkritik paling keras terhadap berbagai kebijakan Presiden Vladimir Putin.

Perlawanannya terhadap pemerintah kerap membuat Nemtsov menjadi sasaran kelompok pro-Kremlin.

Sebelum tewas, Nemtsov mengatakan, sudah lama dia menjadi sasaran peretasan, penyadapan, dan kampanye hitam berbagai media pro-pemerintah.

Boris Nemtsov (55) tewas ditembak pada 27 Februari 2015, beberapa jam setelah memberikan wawancara di sebuah stasiun radio.

Dalam wawancara itu Nemtsov mengecam kebijakan Presiden Putin yang disebutnya gila dan agresif.

Sehari sebelumnya Nemtsov juga memimpin aksi unjuk rasa yang memprotes keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina dan mengecam krisis ekonomi dalam negeri.

Baca: Tokoh Oposisi Rusia Di tembak Saat Bersama Perempuan Ukraina

Berita Terkait

Dua Tersangka Pembunuh Aktivis Oposisi Rusia Ditangkap

Protes Pembunuhan Tokoh Oposisi Rusia, Ratusan Ribu Orang Turun ke Jalan

Tokoh Oposisi Rusia Ditembak Saat Bersama Perempuan Ukraina

Tokoh Oposisi Rusia Diganjar Lima Tahun Penjara

Terkini Lainnya

Akhir Perjalanan Liu Xiaobo, Pembangkang China yang &#0   39;Dibela' Dunia...

Akhir Perjalanan Liu Xiaobo, Pembangkang China yang "Dibela" Dunia...

Internasional 13/07/2017, 21:28 WIB Kapolda Metro Sebut Pengungkapan Sabu 1 Ton Merupakan yang Terbesar

Kapolda Metro Sebut Pengungkapan Sabu 1 Ton Merupakan yang Terbesar

Megapolitan 13/07/2017, 21:25 WIB Warga Desa di Niger Bantai 27 Ekor Kuda Nil

Warga Desa di Niger Bantai 27 Ekor Kuda Nil

Internasional 13/07/2017, 21:22 WIB Jokowi Minta Ulama Bikin Acara Zikir di Halaman Istana

Joko wi Minta Ulama Bikin Acara Zikir di Halaman Istana

Nasional 13/07/2017, 21:17 WIB Lobi Gagal, 5 Isu Krusial RUU Pemilu Diputuskan pada Rapat Paripurna 20 Juli

Lobi Gagal, 5 Isu Krusial RUU Pemilu Diputuskan pada Rapat Paripurna 20 Juli

Nasional 13/07/2017, 21:13 WIB Kampanyekan Literasi, Sutopo Modifikasi Becaknya Menjadi Perpustakaan

Kampanyekan Literasi, Sutopo Modifikasi Becaknya Menjadi Perpustakaan

Regional 13/07/2017, 21:10 WIB Pembunuh Tokoh Oposisi Rusia Dihukum 20 Tahun Penjara

Pembunuh Tokoh Oposisi Rusi a Dihukum 20 Tahun Penjara

Internasional 13/07/2017, 21:09 WIB Orang Indonesia Malas Jalan Kaki dan Turis Asing yang Bawa Koper Keliling Batam

Orang Indonesia Malas Jalan Kaki dan Turis Asing yang Bawa Koper Keliling Batam

Nasional 13/07/2017, 21:03 WIB Garbine Muguruza Melangkah ke Final Wimbledon 2017

Garbine Muguruza Melangkah ke Final Wimbledon 2017

Olahraga 13/07/2017, 21:02 WIB Kapolda Sebut Gagalnya Penyelundupan Sabu 1 Ton Bisa Selamatkan 2 Juta Jiwa Manusia

Kapolda Sebut Gagalnya Penyelundupan Sabu 1 Ton Bisa Selamatkan 2 Juta Jiwa Manusia

Megapolitan 13/07/2017, 20:56 WIB Digerogoti Kanker, Peraih Nobel Perdamaian Liu Xiaobo Tutup Usia

Digerogoti Kanker, Peraih Nobel Perdamaian Liu Xiaobo Tutup Usia

Internasional 13/07/2017, 20:53 WIB Selain Terjerat Narkoba, Mantan Bendahara Disdik Gowa Diduga Korupsi Rp 34 Miliar

Selain Terjerat Narkoba, Mantan Bendahara Disdik Gowa Diduga Korupsi Rp 34 Miliar

Regional 13/07/2017, 20:52 WIB Polisi India Tangkap Tersangka Pemerkosa dan Pembunuh Remaja 16 Tahun

Polisi India Tangkap Tersan gka Pemerkosa dan Pembunuh Remaja 16 Tahun

Internasional 13/07/2017, 20:40 WIB Polisi Sebut Kecelakaan di Tol Bawen akibat 'Human Error'

Polisi Sebut Kecelakaan di Tol Bawen akibat "Human Error"

Regional 13/07/2017, 20:38 WIB Pendatang di Jaksel akan Diberi Surat Keterangan Domisili Sementara

Pendatang di Jaksel akan Diberi Surat Keterangan Domisili Sementara

Megapolitan 13/07/2017, 20:34 WIB Load MoreSumber: Google News Tokoh