Header Ads

Rumah Sakit Plus

Tokoh Muda Golkar Sebut Ada Empat Kelompok Lindungi Novanto - KOMPAS.com

Tokoh Muda Golkar Sebut Ada Empat Kelompok Lindungi Novanto - KOMPAS.com

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) disaksikaan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung (kanan) dan Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid (kiri) seusai melakukan pertemuan di kediaman Ketua Dewan Kehormatan Golkar BJ Habibie di Jakarta, Senin (24/7). Pertemuan Setya Novanto beserta jajaran pimpinan DPP Golkar dengan BJ Habibie itu membahas situasi yang terjadi di Golkar serta kasus hukum yang menjeratnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/17.Hafidz Mubarak A Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) disaksikaan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung (kanan) dan Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid (kiri) seusai melakukan pertemuan di kediaman Ketua Dewan Kehormatan Golkar BJ Habibie di Jakarta, Senin (24/7). Pertemuan Setya Novanto beserta jaja ran pimpinan DPP Golkar dengan BJ Habibie itu membahas situasi yang terjadi di Golkar serta kasus hukum yang menjeratnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/17.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menilai tak rasional bahwa elite Partai Golkar masih mempertimbangkan Novanto sebagai ketua umum meski telah berstatus tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus e-KTP. Padahal, status tersebut, menurutnya, mengakibatkan citra Golkar terus merosot di publik.

"Setidaknya ada empat kelompok utama yang ada di belakang itu semua," kata Doli melalui keterangan tertulis, Jumat (27/7/2017).

Pertama, lanjut Doli, adalah kelompok yang mendukung Novanto karena bisa terindikasi pernah kecipratan dana hasil korupsi e-KTP. Saat pengadaan e-KTP berlan gsung, Novanto tengah menjabat Bendahara Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR.

"Di dalam struktur DPP atasan Bendahara Umum itu adalah Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, kolega kerjanya adalah Sekjen dan para Ketua," ujar Doli.

(Baca: Alasan Setia Kawan, Fungsionaris Muda Golkar Dukung Setya Novanto)

Kedua, kelompok yang selama ini dekat, hidup, kerja dan menikmati "jasa" Novanto.

Ketiga, lanjut Doli, kelompok yang masih meyakini ucapan Novanto bahwa ia masih kuat dan berhasil lolos dari jeratan kasus karena didukung Presiden Joko Widodo dan konspirasi peradilan.

Keempat, kelompok yang ingin mengambil keuntungan dalam situasi tertekannya Novanto, baik dari motif ekonomi mapun politik. Mereka, ujar Doli, telah mempersiapkan agenda "kudeta terselubung" untuk mengambilalih kepemimpinan DPR.

"Perilaku-perilaku seperti di atas itulah yang sekarang ikut membuat Golkar  9;kotor', yang akan bisa membuat Golkar rusa," tuturnya.

KPK menetapkan Novanto sebagai tersangka pada Senin (17/7/2017) malam. Ketua Umum Partai Golkar itu diduga kuat terlibat dalam korupsi proyek pengadaan e-KTP.

(Baca: Bela Setya Novanto, AMPG Sebut GMPG Tak Diakui Bagian dari Partai)

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, melalui proyek yang digarap saat Novanto menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar, Novanto diduga menguntungkan diri sendiri dan orang lain sekaligus korporasi.

Novanto juga dinilai menyalahgunakan kewenangan dan jabatannya. KPK mengenakan Pasal 3 atau Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus e-KTP oleh KPK, Novanto mengunjungi beberapa senior Golkar. Sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka, Novanto langsung menggelar rapat pleno dan me nyampaikan hasilnya kepada Aburizal.

Pada Senin (24/7/2017) kemarin, Novanto juga menyambangi Ketua Dewan Kehormatan Golkar yang juga Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan.

Kompas TV Golkar Serahkan Kasus Setya Novanto ke Proses Hukum Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Dinamika Partai Golkar

Berita Terkait

KPK Panggil Chairuman Harahap untuk Jadi Saksi Setya Novanto

Kembali Bertemu, Aburizal Beri Saran untuk Setya Novanto

Kurir yang Antar Uang E-KTP Mengaku Tidak Kenal Setya Novanto

Alasan Setia Kawan, Fungsionaris Muda Golkar Dukung Setya Novanto

Kasus E-KTP, Keponakan Setya Novanto Dicegah ke Luar Negeri

Terkini Lainnya

Bikin Laporan Keuangan Fiktif, PPK Dinas Prasarana Jalan Sumbar Ditangkap

Bikin Laporan Keuangan Fiktif, PPK Dinas Prasarana Jalan Sumbar Ditangkap

Nasional 28/07/2017, 14:01 WIB 'Runway' Halim Mengelupas, Satu Penerbangan Haji Dialihkan ke Soekarno-Hatta

"Runway" Halim Mengelupas, Satu Penerbangan Haji Dialihkan ke Soekarno-Hatta

Megapolitan 28/07/2017, 14:00 WIB Bunuh Kim Jong Nam, Aisyah Segera Diadili

Bunuh Kim Jong Nam, Aisyah Segera Diadili

Internasional 28/07/2017, 13:55 WIB Dinas Kesehatan DIY Jamin Vaksin Imunisasi MR Halal

Dinas Kesehatan DIY Jamin Vaksin Imunisasi MR Halal

Regional 28/07/2017, 13:49 WIB Sempat Terkendala Visa, Ratusan Calhaj Asal Kediri Akhirnya Berangkat

Sempat Terkendala Visa, Ratusan Calhaj Asal Kediri Akhirnya Berangkat

Regional 28/07/2017, 13:41 WIB Tokoh Muda Golkar Sebut Ada Empat Kelompok Lindungi Novanto

Tokoh Muda Golkar Sebut Ada Empat Kelompok Lindungi Novanto

Nasional 28/07/2017, 13:40 WIB Nasi Goreng dan Diplomasi Politik

Nasi Goreng dan Diplomasi Politik

Nasional 28/07/2017, 13:39 WIB Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pembunuhan Pria yang Dituduh Berbuat Mesum

Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pembunuhan Pria yang Dituduh Berbuat Mesum

Regional 28/07/2017, 13:33 WIB Ketum PAN: Pertemuan SBY dan Prabowo Bikin Rakyat Adem

Ketum PAN: Pertemuan SBY dan Prabowo Bikin Rakyat Adem

Regional 28/07/2017, 13:31 WIB Angkasa Pura II Siapkan Bandara Soekarno-Hatta Jadi Embarkasi Haji

Angkasa Pura II Siapkan Bandara Soekarno-Hatta Jadi Embarkasi Haji

Megapolitan 28/07/2017, 13:26 WIB Tunggakan Listrik 3 Sekolah di Jakarta Barat Sudah Dibayar

Tunggakan Listrik 3 Sekolah di Jakarta Barat Sudah Dibayar

Megapolitan 28/07/2017, 13:23 WIB Tertarik Harga Tinggi, Petambak Ikan Beralih Jadi Petani Garam

Tertarik Harga Tinggi, Petambak Ikan Beralih Jadi Petani Garam

Regional 28/07/2017, 13:21 WIB 15 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Ditunda Keberangkatannya

15 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Ditunda Keberangkatannya

Megapolitan 28/07/2017, 13:16 WIB Daftar Tunggu Haji Kediri Capai 25 Tahun

Daftar Tunggu Haji Kediri Capai 25 Tahun

Regional 28/07/2017, 13:09 WIB Chairuman Harahap Akui Pernah Bertemu Andi Narogong di DPR

Chairuman Harahap Akui Pernah Bertemu Andi Narogong di DPR

Nasional 28/07/2017, 13:06 WIB Load MoreSumber: Google News Tokoh