Muncul Isu Demo One Way, Pengunjung Hotel di Puncak Menurun - News Liputan6.com
Liputan6.com, Bogor - Kabar akan ada rencana aksi besar-besaran menolak pemberlakuan one way atau jalur satu arah di jalur Puncak, Bogor membuat kunjungan wisatawan menurun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Agus Bayu Candra, Sabtu, 29 April 2017 di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Agus mengungkapkan, dari hasil laporan yang masuk ke PHRI, ada 200 orang dari beberapa hotel yang membatalkan agenda menginap di kawasan Puncak. Alasan pembatalan karena beredar isu akan ada pemblokiran jalan oleh 2.000 massa di jalur Puncak.
- Gelar Razia, Polisi Temukan Bus Wisata Tak Laik Jalan di Puncak
- Aksi Tolak One Way dan Tabur Bunga di Puncak Terhalang Hujan
- Polisi Ancam Bubarkan Aksi Tolak One Way di Puncak Malam Ini
"Mereka yang membatalkan pesanan rata-rata yang memesan via online," kata Agus.
Adanya isu tersebut, kata dia, membuat pemasukan sejumlah hotel mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen. Hal tersebut tentu sangat merugikan pengusaha hotel maupun restoran di kawasan wisata Puncak.
Biasanya, setiap akhir pekan terutama saat libur panjang, sedikitnya ada 20 orang yang memesan kamar di satu hotel. Akan tetapi, untuk libur panjang kali ini, rata-rata hanya ada delapan orang yang memesan hotel via online.
"Ada beberapa orang yang mengundur jadwal menginap. Saat ditanyakan ya alasannya khawatir ada demo itu," ucapnya.
Dukung Jalur Searah
Secara organisasi, lanjut Bayu, PHRI tidak menolak sistem oneway yang diterapkan kepolisian di kawasan Puncak. Karena ia melihat kemacetan di kawasan Puncak sudah sangat mengkhawatirkan.
"Kalau tidak ada sistem satu arah, macetnya lebih parah, dan itu akan merugikan kita," kata Bayu.
Meski demikian, ia me minta kepada pemerintah Kabupaten Bogor untuk mencari solusi agar kenyamanan baik warga lokal maupun wisatawan dan pengusaha tidak terganggu.
"Harus ada solusi. Bangun dan memperbaiki jalur-jalur alternatif di Puncak supaya ada akses untuk warga kalau ada keperluan mendesak," kata dia.
Sebelumnya muncul isu rencananya adanya aksi besar-besaran yang akan dilakukan sejumlah warga di kawasan puncak yang menolak pemberlakuan jalur satu arah atau Oneway disepanjang jalur Puncak. Aksi tersebut kabarnya akan digelar sejak Kamis lalu hingga 30 April 2017 besok.
Sumber: Google News
Post a Comment