Kemendikbud Segera Himpun Peta Budaya Nusantara - Solopos
Enam abdi dalem latihan menari di Bangsal Semorokoto Keraton Solo, Jumat (7/10/2016) malam. Kegiatan tersebut merupakan latihan terakhir sebelum delegasi berangkat ke Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-10 di Kasultanan Kutaringin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (9/10/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos) Selasa, 27 Juni 2017 23:00 WIB JIBI/Solopos/Newswire Pendidikan Share : Kemendikbud Segera Himpun Peta Budaya Nusantara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menghimpun peta budaya kabupaten/kota se-Nusantara yang isinya data, fakta, permasalahan, serta usulan penyelesaian untuk memajukan kebudayaan
Solopos.com, JAKARTAâ"Hasilnya menjadi salah satu materi rencana induk pemajuan kebudayaan. Rencana induk ini merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang baru disahkan Mei lalu.
âAmanatnya rencana induk ini harus selesai dalam waktu dua tahun. Di dalamnya nanti semua persoalan terkait pemajuan akan terpetakan beserta usulan penyelesaiannya,â demikian disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, pada press briefing di Kantor Kemendikbud seperti dilansir website Kemendikbud, Rabu (21/6/2017).
Hilmar mengatakan dalam menyusun rencana induk ini Kemen dikbud menghimpun peta kebudayaan mulai dari tingkat kabupaten/kota. Hal tersebut dikarenakan kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan setiap unsur kebudayaan.
Peta yang didapatkan dari kabupaten/kota berisi data, fakta, permasalahan, serta usulan penyelesaian yang dapat dilakukan untuk memajukan kebudayaan. Peta tersebut selanjutnya dirumuskan di tingkat provinsi dengan melibatkan perguruan tinggi.
Rumusan yang dihasilkan di tingkat provinsi akan dibawa ke Kongres Nasional Kebudayaan yang rencananya berlangsung pada semester kedua 2018. Hasil rumusan pada Kongres Nasional Kebudayaan akan menjadi peraturan pemerintah (PP) yang ditargetkan selesai pada 2019.
Rencana induk pemajuan kebudayaan yang dituangkan dalam PP tersebut, kata Hilmar, akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kebudayaan oleh Bappenas. âDengan adanya rencana induk, kebudayaan menjadi sektor sendiri dalam rencana pembangunan nasional,â tutur dia.
Hilmar mengatakan proses penyusunan rencana induk sengaja dilakukan dari bawah (kabupaten/kota) agar dapat mengakomodasi dan relevan untuk semua lapisan masyarakat. âSemua komponen bangsa memiliki tempat dalam pemajuan kebudayaan,â katanya.
You might also like
Mengomersialkan Budaya Indonesia, Pihak Asin g Dikenai Aturan Pembagian Manfaat
FULL DAY SCHOOL
MUI Dukung Kemendikbud Lakukan Penguatan Pendidikan Karakter
FULL DAY SCHOOL
PP Muhammadiyah Dukung 5 Hari Sekolah
Tenyata! Full Day School untuk Penuhi Syarat Tunjangan Sertifikasi 69.931 Guru
Solopos TV
Leave a Reply
- MOTOR HONDA : AHM Gelar Honda Dream Ride Project
- Mekanik Honda Siap Kawal Sepeda Motor Pemudik Agar Fit Setiap Saat
- MOTOR HONDA : New Honda Beat Street Esp Dirilis Dengan Warna Baru
- AHM Gelar Ajang Kreativitas Modifikasi Pecinta Sepeda Motor Honda 2017
- Bobot Penumpang CMX500 Tak Boleh Lebih Dari 75 KG
- AHM Bawa Honda New Supra GTR150 Keliling Indonesia
- Astra Honda Motor Gelar AH-SRIC
- Track Day Honda CBR, Belajar Balap Bareng Astra Honda Motor
- MOTOR HONDA : All New CBR250RR Laku 33 Unit Selama 11 Hari
- Mudik Kehabisan Tiket? Ikut Mudik Bareng Honda Aja
Solopos TV
Kisah Unik
KISAH UNIK
Terobos Tol di Semarang, 2 Motor Bikin Heboh
27-6-2017 Semarang LALU LINTAS KENDAL
Kendarai Motor di Jalanan Kendal, Nene k-Nenek Ini Bikin Khawatir
24-6-2017 Semarang Hiii... "Hantu Pocong" Bikin Kaget Warga Karangmalang Sragen
24-6-2017 SragenKolom
GAGASAN
Masih Ingin Jadi Pengarang?
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Kamis (22/6/2017). Esai ini karya Tito Setyo Budi, seorang penulis, sastrawan, dan budayawan yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah. Alamat e-mail penulias adalah titoesbudi@yahoo.com. Solopos.com, SOLOâ"Timbul perasaan sedih, geram, geli, sekaligus haru tatkala membacaâ¦
Post a Comment