Header Ads

Rumah Sakit Plus

Legen Laris Manis di Surabaya itu Ternyata Dibuat dari Air Mentah - Detikcom

Legen Laris Manis di Surabaya itu Ternyata Dibuat dari Air Mentah - Detikcom

Minggu 18 Juni 2017, 18:51 WIB Legen Laris Manis di Surabaya itu Ternyata Dibuat dari Air Mentah Imam Wahyudiyanta - detikNews Legen Laris Manis di Surabaya itu Ternyata Dibuat dari Air MentahSiapa sangka legen yang laris manis itu dibuat dari air mentah (Foto: Imam Wahyudiyanta) Surabaya - Bagi warga Surabaya, khususnya penggemar minuman legen atau air nira yang dijual di pinggir jalan, mulai sekarang harus hati-hati. Polisi baru saja mengamankan salah satu penjualnya yang berdagang di Jalan Undaan Kulon.
Mungkin yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa legen tersebut ternyata dibuat dari air mentah. Polisi menegaskan itu setelah melakukan pemeriksaan terhadap penjual sekaligus pembuatnya.
"Tim Satgas Pangan Polrestabes Surabaya mengamankan lima orang yang turut serta dalam menjual legen yang tidak murni, palsu, oplosan. Legen ini dibuat dari bahan dasar air PDAM atau air mentah," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga kepada wartawan, Minggu (18/6/2017).
Lima orang yang diamankan adalah Ngatmiadi (39), kos di Jalan Maspati V; Hasyim Asy'ari (36), kos di Jalan Babatan Rukun V; Herman (43), warga Kedung Baruk; Lai Made Yasin (79), warga Jalan Maspati IV; dan Ikwan (46), warga Plumpang, Tuban.
Berdasarkan keterangan para tersangka, legen yang dijual sama sekali tidak mempunyai unsur legen. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah air mentah (PDAM), cuka, susu kental manis, citroenzeur, sodium cyclamate, tuak, dan gula pasir. Tempat pembuatan legen palsu itu ada di rumah Lai Made Yasin di Jalan Maspati.
Komposisi untuk membuat legen palsu itu adalah air mentah 30 liter (1 jeriken) dicampur dengan 2 kg gula pasir, 4 sodium cyclamate, seperempat botol cuka, 1 kaleng susu. Semua campuran itu kemudia diaduk hingga rata dan siap dijual. Tuak sendiri digunakan hanya sedikit untuk memberi rasa atau aroma legen. Sementara rasa asam manis didapatkan dari campuran susu dan cuka.
"Omzet sehari bisa Rp 1-1,5 juta," kata Shinto.
Omzet itu didapatkan dari hasil menjual 4-5 jeriken atau sekitar 150 liter legen palsu setiap hari. 1 gelas legen dijual Rp 2 ribu, sementara 1 botol berisi 1,5 liter dijual Rp 8 ribu.
Menurut pengakuan tersangka, usaha jualan legen palsu itu merupakan usaha warisan dari orang tua salah satu tersangka. Usaha itu sudah berjalan setidaknya selama 20 tahun.
(iwd/gik)Sumber: Google News