Penjelasan Muhammadiyah Kota Yogyakarta soal Gaj Ahmada yang Viral - KOMPAS.com
Wikipedia Mahapatih Gajah Mada
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir netizen di media sosial ramai memperbincangkan nama asli Patih Kerajaan Majapahit yang selama ini di kenal dengan Gajah Mada menjadi Gaj Ahmada.
Selain itu, terjadi pula perdebatan di media sosial bahwa Kerajaan Majapahit adalah kesultanan dan Gaj Ahmada beragama Islam.
Dari informasi yang viral di media sosial disebut bahwa kesultanan Majapahit berasal dari penelitian yang kemudian dijadikan buku dengan judul "Kesultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi". Buku tersebut diterbitkan oleh L embaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.
Baca juga: Lahan yang Ditumbuhi Pohon Maja Itu Diyakini sebagai Makam Patih Gajah Mada
Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta yang membawahi LHKP, Ashad Kusuma Djaya menegaskan, tidak ada campur tangan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta dalam penulisan buku Kesultanan Majapahit.
"LHKP hanya memfasilitasi kajian, kemudian yang ikut diskusi dan kajian itu patungan untuk menerbitkan buku. Tidak ada dana dari Muhamamdiyah," ujar Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Ashad Kusuma Djaya saat ditemui Kompas.com, Sabtu (17/06/2017) malam.
Diceritakannya, kegiatan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta adalah berdiskusi dan melakukan kajian bersama dengan berbagai komunitas.
"LHKP isinya adal ah komunitas anak muda yang senang dengan isu-isu alternatif," ucapnya.
Ashad mengaku mengenal baik Herman Sinung Janutama, penulis buku "Kesultanan Majapahit" karena sama-sama pemerhati budaya Jawa. Herman Sinung Janutama memiliki komunitas dan menjadi salah satu yang diundang dalam kegiatan diskusi LHKP.
Sebab, lanjutnya, metode penelitian yang dilakukan oleh Herman Sinung Janutama menarik untuk didiskusikan dan dikaji.
"Itu bukan kegiatan tunggal, artinya kita ada juga diskusi dan kajian dengan lainnya. Kita juga ada kajian dengan Sifu Yonatan, Biksu Budha," jelasnya.
Hanya saja, karena lembaga diskusi dan kajian tersebut tidak mempunyai legalitas, maka buku tulisan Herman Sinung Janutama diterbitkan oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 2010 lalu sebanyak 1.000 eksemplar dan hanya untuk kalangan sendiri.
"Saya juga ka get, sudah buku Mas Herman itu terbit tahub 2010 lalu, sekarang viralnya," tuturnya.
Dikatakannya, kutipan yang menjadi viral media sosial banyak tidak sesuai dengan di buku tulisan Herman Sinung Janutama. Seperti nama Gaj Ahmada itu tidak ada di buku yang ditulis Herman Sinung Janutama.
"Adanya Gajah Ahmada, misalnya dalam bahasa Sansekerta itu kan Nusantara itu sesungguhnya Nusa Antara, Gajah Mada dalam terminologi yang ditemukan Mas Herman itu Gajah Ahmada, kalau Gaj Ahmada itu menyalahi susatra jawa," tandasnya.
Baca juga: Menikmati Suasana Majapahit secara Virtual
Ashad mengaku tidak mengenal Arif Barata yang menjadi rujukan soal Gaj Ahmada sehingga viral di media sosial.
"Arif Barata yang menjadi sumber banyak viral itu saya tidak kenal, selama kegiatan kajian-kajian itu juga tidak nampak. Ada nama Arif Barata, tetapi lain. Saya kenal dan saat ini masih menjadi staf saya," pungkasnya.
Kom pas TV Penguasa Majapahit yang beragama Hindu-Buddha tidak menghalangi syiar Islam yang dilakukan Sunan Gresik Berita TerkaitLahan yang Ditumbuhi Pohon Maja Itu Diyakini sebagai Makam Patih Gajah MadaMenikmati Suasana Majapahit secara Virtual Terkini Lainnya Cuaca Buruk, Bandara Ngurah Rai Sempat Ditutup Regional 19/06/2017, 09:30 WIB Mobil yang Tabraki Pejalan Kaki di London Diduga Sasar Jemaah Masjid Internasional 19/06/2017, 09:27 WIB Ketika Hendrar "Rayu" Penjaga Pompa Tongkrongi Jalur Mudik Pantura Regional 19/06/2017, 09:22 WIB Berita Terpopuper: Ahok Tanya soal Masjid dan Warga Ditabrak Berulang Megapolitan 19/06/2017, 08:46 WIB KPK Larang Miryam Hadir, Pansus Angket Jadwalkan Pemanggilan Kedua Nasional 19/06/2017, 08:41 WIB Tol Bawen-Salatiga Bisa Dilalui Pemudik Hingga Malam Hari Regional 19/06/2017, 08:33 WIB "Underpass" Simpang Lima Bandara Makassar Dibuka Selama Mudik Regional 19/06/2017, 08:23 WIB Direktur Sukses Ibu Kota yang Memilih Berkarya di Daerah Regional 19/06/2017, 08:13 WIB Lagi, Mobil Tabrak Pejalan Kaki di London, Sejumlah Orang Terluka Internasional 19/06/2017, 07:59 WIB Jabodetabek Cerah Berawan Sepanjang Pagi hingga Siang Megapolitan 19/06/2017, 07:56 WIB Pilkada NTT, Golkar Survei 8 Kader Terbaiknya Regional 19/06/2017, 07:55 WIB Parade "Gay Pride" Terbesar di Dunia, Jutaan Orang Beraksi di Sao Paulo Internasional 19/06/2017, 07:47 WIB Berita Paling Populer, Matador Tewas Ditanduk dan Singa Penjaga Rumah Internasional 19/06/2017, 07:25 WIB Bantu Kelaparan di Afrika, Warga Sumut dan Aceh Kirim 225 Ton Beras Regional 19/06/2017, 07:20 WIB Serangan Terbesar Teroris yang Hantam Afrika Sejak 2015 Internasional 19/06/2017, 07:11 WIB Load MoreSumber: Google News
Post a Comment