Perhatikan Hal Ini Saat Merintis Bisnis dengan Keluarga - KOMPAS.com
-
Mendirikan bisnis bersama keluarga ada plus dan minusnya. Plusnya, konflik dalam dapat diredam, sehingga kesalahan besar dapat lebih mudah dicegah. Minusnya, setiap orang yang menjalankan bisnis dengan keluarga mesti bisa memisahkan hubungan profesionalisme dengan pribadi.
Untuk Anda yang berniat atau sedang merintis bisnis bersama keluarga, ciptakanlah suasana kerja berikut agar bisnis berlangsung dengan sehat.
Dilansir dari Smart-money.co, hal pertama yang harus Anda dan tim lakukan adalah mengatur suasana kerja agar selalu dinamis. Kuncinya, dengan membuat batasan yang jelas. Pastikan masalah keluarga harus diselesaikan di rumah.
Diskusi keluarga di kantor jug a harus dibatasi. Konsultan bisnis keluarga George Isaac menyebut, bisnis keluarga perlu memiliki manajemen proaktif untuk menjaga keberlangsungan bisnis.
Kedua, libatkan pihak ketiga, seperti konsultan yang netral dalam bisnis. Konsultan atau pihak ketiga ini akan berperan memberi masukan dalam bisnis, termasuk bagaimana mengatasi konflik dan membuat keputusan. Bila perlu, masukkan pihak ketiga ini dalam jajaran direksi.
Ketiga, pastikan anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis memiliki pengalaman. Apabila rekan bisnis sekaligus keluarga Anda adalah seorang profesional dan sudah berpengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan lain, maka keberlangsungan bisnis akan lebih baik.
Terakhir, yang perlu Anda ingat, meski tim bisnis adalah anggota keluarga, tetapi Anda mesti tetap menganggap mereka sebagai investor yang juga harus diperlakukan secara profesional. Hal ini tetap harus dilakukan kendati rekan bisnis itu hanya memiliki saham minoritas. Sebab, pemegang s aham minoritas sering kali bisa menjadi mayoritas bila terjadi masalah dan tidak diakomodir secara objektif.
Sumber: Smart-money.co
Sumber: Google News Bisnis
Post a Comment