Header Ads

Rumah Sakit Plus

10 Ribu Polisi Kawal Aksi 28 Juli - News Liputan6.com

10 Ribu Polisi Kawal Aksi 28 Juli - News Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Presidium Alumni 212 akan berdemonstrasi di sekitar Masjid Istiqlal dan Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat 28 Juli 2017. Surat pemberitahuannya pun telah diterima oleh kepolisian.

Unjuk rasa tersebut digelar untuk mengkritisi Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

  • Polisi Tangkap Sopir dan Menyita Bus Transjakarta Curian
  • Penggerebekan Sabu di Pluit Selamatkan 1,5 Juta Warga Indonesia
  • Penyelundupan Sabu di Pluit Digagalkan Berkat Informasi Polisi China

Polda Metro Jaya telah menyusun strategi untuk mengamankan aksi tersebut. Ribuan personel kepolisian juga telah disiagakan.

"Tentunya polisi antisipasi dengan personel hampir 10 ribu. (Rute aksi) dari Masjid Istiqlal terus mau ke Istana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yu wono, Jakarta, Kamis 27 Juli 2017.

Dia mengingatkan agar massa tidak mendekati kawasan Istana. Ini merupakan keharusan.

Menurut Argo, para demonstran akan diarahkan menuju ke kawasan Bundaran Patung Kuda atau di sudut antara Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Nanti kita lihat. (Personel) Dari polda kita tempatkan di jalan-jalan dan objek vital," kata Argo.

Polisi juga akan membantu perwakilan massa aksi 28 Juli yang berencana menemui Pimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyampaikan aspirasinya.

"Mereka nanti kan mau ke MK juga. Habis jumatan itu nanti kita koordinasi untuk perwakilan ketemu dengan MK, sekitar 10 orang," ucap Argo.

Demonstrasi ini rencananya digelar setelah salat Jumat di Masjid Istiqlal dan selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Massa yang diperkirakan berjumlah sekitar 5 ribu orang ini akan membubarkan diri sebelum waktu yang ditentukan habis.

"Unt uk pengalihan lalu lintas berkaitan dengan kegiatan ini, sifatnya situasional. Biar tertib, jangan ganggu lalu lintas, dan jangan merusak taman," Argo menandaskan.

Saksikan video berikut ini:

Sumber: Google News