Header Ads

Rumah Sakit Plus

25 Desa di Sumenep Belum Teraliri Listrik - Republika Online

25 Desa di Sumenep Belum Teraliri Listrik - Republika Online

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 25 desa di Kabupaten Sumenep belum teraliri listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Desa-desa tersebut kebanyakan berada di wilayah kepulauan.
PLN Distribusi Jawa Timur menargetkan rasio elektrifikasi di Jatim mencapai 100 persen pada 2019. Saat ini, rasio elektrifikasi (RE) tercatat sebesar 90,20 persen.
General Manager PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Kusnanto mengatakan, dari 8.506 desa di Jawa Timur ada 25 desa di Kabupaten Sumenep yang belum berlistrik PLN. "Target kami rasio elektrifikasi pada 2017 sebesar 99,68 persen, tahun 2018 menjadi 99,74 persen, dan pada 2019 sudah 100 persen teraliri listrik," katanya dalam acara Multi Stakeholder Forum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timurdi Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (26/7).
Dwi menjelaskan, selama ini kendala elektrifikasi di Sumenep terkait kesiapan lahan, sara na transportasi atau aksesibilitas. Saat ini, tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga tengah melakukan studi tentang rasio elektrifikasi di pulau-pulau di Madura.
Beberapa tantangan yang dihadapi PLN dalam mengalirkan listrik di Madura karena lokasinya jauh dari eksisting, akses jalan yang sulit dilalui, dan beberapa lokasi belum ada akses jalan yang memadai. Transportasi laut juga masih terbatas, serta penyediaan sumber daya alam untuk kebutuhan energi listrik primer belum memadai.
Untuk merealisasikan rasio elektrifikasi 100 persen, PLN melakukan berbagai upaya. Di antaranya, berkoordinasi dengan Bupati Sumenep dan aparatur desa setempat terkait rencana pengembangan kelistrikan di kepulauan. Selain itu, bekerja sama dengan pihak perairan, para pemilik kapal laut, dan pihak dermaga. Pada tahap awal, PLN akan membangun PLTD untuk kemudian melakukan kajian di masing-masing kepulauan dari sumber daya yang tersedia.

PLN juga berencana melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan pengembang pembangkit energi baru terbarukan. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf menyatakan, rasio eletrifikasi di Jatim sebesar 9,1 persen atau sebanyak 8.506 desa di Jatim daratan seluruhnya sudah teraliri listrik. Namun, masih ada 25 desa di daerah kepulauan Sumenep yang belum teraliri listrik. Ditargetkan pada 2019 nanti seluruh wilayah Jatim sudah teraliri listrik.
"Menghadirkan listrik di daerah terpencil memang bukan perkara mudah karena terkendala oleh akses. Akan tetapi ketersediaan listrik ini sebagai lokomotif. Semakin terpenuhi listrik, makin sejahtera pula masyarakat kita," ujar Wagub yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.
Menurut Gus Ipul, Pemprov Jatim terus memberikan jaminan bagi para investor untuk menanamkan investasinya di Jatim, salah satunya melalui ketersediaan listrik. Saat ini, pasokan listrik di Jatim tercatat surplus 1.400 MW atau 1,4 juta KW. Untuk itu, Pemprov Jatim terus me ndukung dan mengapresiasi langkah yang dilakukan PT PLN (Persero) dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Jatim.
"Kami berterima kasih karena PT PLN terus proaktif, termasuk ketika investasi masih dalam tahap pembangunan, instalasi, dan travo listrik sudah dibangun. Jadi ketika pabrik mau beroperasi, semua instalasi sudah siap. Ini dilakukan di kawasan industri seperti Pasuruan, Mojokerto dan Gresik," kata Gus Ipul.
Dwi Kusnanto menambahkan, forum tersebut sebagai upaya mendistribusikan sejumlah informasi tentang perkembangan pembangunan infrastruktur kelistrikan. Kegiatan ini juga menjadi cara PLN dalam membangun keterbukaan informasi, transparansi, dan integritas.
"Stakeholder sebagai mitra sejajar diharapkan mampu memberikan masukan positif, terutama dalam mencapai rasio elektrifikasi. Masukan dan inspirasi dari stakeholder dapat menjadi terobosan PT PLN dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat," katanya.

Sumber: Google News