Header Ads

Rumah Sakit Plus

Inggris Tutup Info Pendanaan Organisasi Ekstremis | Republika Online - Republika Online

Inggris Tutup Info Pendanaan Organisasi Ekstremis | Republika Online - Republika Online

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris mengumumkan tidak akan mempublikasikan laporan terkait pendanaan organisasi ekstremis yang berada di negaranya. Hal itu dilakukan demi menjaga keamanan nasional.
Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd, pada Rabu (12/7), mengatakan, terdapat beberapa organisasi ekstremis di Inggris yang ternyata menerima suplai dana bernilai ratusan ribu dolar. Kendati demikian, ia memutuskan untuk tidak menerbitkan ulasan terkait secara mendetail.
"Ini karena volume informasi pribadi yang dikandungnya dan untuk alasan keamanan nasional," ujar Rudd seperti dilaporkan laman Aljazirah, Kamis (13/7).
Mantan perdana menteri Inggris David Cameron adalah tokoh yang memerintahkan pembuatan laporan tentang pelacakan aliran dana bagi organisasi atau kelompok ekstremis di Inggris pada November 2015.

Laporan yang diserahkan kepada pemerintah pada tahun lalu tersebut didesak untuk diterbitkan seiring terjadinya serangkaian serangan teror di Inggris sejak Maret lalu.
Dalam laporan tersebut, menurut Rudd, ditemukan adanya aliran dana bagi organisasi ekstremis di Inggris. "Kajian tersebut menemukan bahwa sumber dukungan yang paling umum untuk organisasi (ekstremis) ini berasal dari sumbangan kecil dan anonim dari orang-orang yang berbasis di Inggris," ungkapnya.
Namun, terdapat pula aliran dana dari luar negeri yang merupakan sumber dana paling signifikan bagi organisasi ekstremis. "Dukungan luar negeri telah memungkinkan individu untuk belajar di institusi yang mengajarkan bentuk-bentuk Islam yang sangat konservatif dan memberikan literatur serta penceramah yang konservatif pula secara sosial di institusi Islam di Inggris," ujar Rudd.
Caroline Lucas, anggota parlemen Inggris dari Partai Hijau menolak keinginan Rudd untuk tidak mempublikasikan laporan yang memuat temuan aliran dana ke berbagai organisasi ekstremis di Inggris. Ia menilai, laporan tersebut sudah selayaknya diterbitkan.
"Pernyataan (Rudd) sama sekali tidak memberi petunjuk tentang negara asing mana yang memberikan dana untuk organisasi ekstremis. Membiarkan pemerintah membuka tudingan lebih lanjut untuk menolak untuk mengekspos peran dana dari Arab Saudi dalam terorisme di Inggris," ucap Lucas.
Pada 5 Juli lalu, sebuah laporan oleh Henry Jackson Society mengatakan bahwa Arab Saudi adalah pendukung utama ekstremisme di Inggris. Menurut laporan tersebut, Arab Saudi mengoperasikan beberapa badan amal besar yang mendanai pendidikan ideologi mereka di seluruh dunia, termasuk di Inggris. Dalam 50 tahun terakhir, sekitar 87 miliar dolar telah dikucurkan Arab Saudi untuk program ini.
Arab Saudi sendiri telah menggugat laporan Henry Jackson Society tersebut. Menurut mereka laporan tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah kepalsuan.
Dengan keengganan pemerintah Inggris menerbitkan laporan tentang aliran dana bagi kelompok ekstremis tersebut, dugaan dan spekulasi pun menjalar. Sebagian pihak menilai Inggris sedang berupaya melindungi Arab Saudi, yang notabene-nya merupakan sekutu terbesarnya di Teluk.

Sumber: Google News Organisasi