Header Ads

Rumah Sakit Plus

Jokowi: Jangan Lagi Ada Agenda Poltik Tersembunyi Runtuhkan NKRI - KOMPAS.com

Jokowi: Jangan Lagi Ada Agenda Poltik Tersembunyi Runtuhkan NKRI - KOMPAS.com

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). Kedatangan Presiden Joko Widodo dalam rangka kunjungan kerja dan dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). Kedatangan Presiden Joko Widodo dalam rangka kunjungan kerja dan dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan Negara Kes atuan Republik Indonesia (NKRI) beruntung memiliki pedoman Pancasila sebagai dasar negara. Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan jangan ada lagi agenda politik tersembunyi untuk meruntuhkan NKRI.

"Tidak boleh lagi ada yang punya agenda politik yang tersembunyi maupun terang-terangan untuk meruntuhkan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Halaqah Nasional Alim Ulama di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017). Acara tersebut dihadiri oleh 700 alim ulama dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Majelis Dzikir Hubbul Wathon.

"Tidak boleh lagi ada yang punya agenda untuk mengganti ideologi kita yang bertentangan dengan Bhinneka Tunggal Ika," tambah Jokowi.

(Baca: Mendagri: Sikat yang Anti-Pancasila, NKRI, Kebhinekaan)

Jokowi mengingatkan para ulama yang hadir untuk terus mempererat tali silaturahmi dan kerukunan. Tidak hanya antara sesama umat Islam, tapi kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Sudah jadi kodrat Indonesia selalu ditantang mengelola keberagaman ini, kemajemukan dan kebinekaan kita," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan, Pancasila dan Islam bukan untuk dipertentangkan dan dipisahkan. Ia menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Sementara Islam adalah aqidah yang harus dijalankan oleh umat muslim.

"Islam radikal bukan islamnya Majelis Ulama Indonesia. Islam radikal bukan islamnya Indonesia," ucap Jokowi.

Kompas TV Desakan Pembubaran Ormas Radikal Anti Pancasila

Berita Terkait

Polisi Tangkap Koordinator Aksi KNPB Timika yang Dianggap Ancam NKRI

Waketum PPP: Penambahan 15 Kursi DPR Demi Keutuhan NKRI

Survei SMRC: 9 dari 10 Warga Indonesia Anggap ISIS Ancaman NKRI

Ceramah di Yogyakarta, Aher Bicara Pancasila, Kebinekaan dan NKRI

Bupati Anas dan Ulama Berdoa demi NKR I di Tepi Pantai Bangsring

Terkini Lainnya

Naik Haji dengan Bersepeda dari Inggris untuk Galang Dana Suriah

Naik Haji dengan Bersepeda dari Inggris untuk Galang Dana Suriah

Internasional 14/07/2017, 08:31 WIB Menem   puh Langkah Hukum untuk Penggusuran yang Lebih Baik...

Menempuh Langkah Hukum untuk Penggusuran yang Lebih Baik...

Megapolitan 14/07/2017, 08:31 WIB Mengantuk Saat Kemudikan Motor, Mahasiswa Unmuh Tewas Tabrak Pohon

Mengantuk Saat Kemudikan Motor, Mahasiswa Unmuh Tewas Tabrak Pohon

Regional 14/07/2017, 08:28 WIB Mantan Ketua Pansus Ormas Minta Pemerintah Hati-hati soal Perppu

Mantan Ketua Pansus Ormas Minta Pemerintah Hati-hati soal Perppu

Nasional 14/07/2017, 08:15 WIB China Dikritik setelah Liu Xiaobo    Meninggal dalam Status Tahanan

China Dikritik setelah Liu Xiaobo Meninggal dalam Status Tahanan

Internasional 14/07/2017, 08:08 WIB Minta Rekomendasi Masuk SMP Favorit, Pria Ini Dimarahi Bupati Dedi

Minta Rekomendasi Masuk SMP Favorit, Pria Ini Dimarahi Bupati Dedi

Regional 14/07/2017, 08:02 WIB 'Permainan Ular Tangga' ala Djarot...

"Permainan Ular Tangga" ala Djarot...

Megapolitan 14/07/2017, 07:57 WIB Sarung Ulama di Istana Presiden...

Sarung Ulama di Istana Presiden...

Nasional 14/07/2017, 07:57 WIB Waspadai Potensi Hujan Disertai Kilat di Jabodetabek

Waspadai Potensi Hujan Disertai Kilat di Jabodetabek

Megapolitan 14/07/2017, 07:56 WIB Target Para Pejabat yang Dilantik Djarot...

Target Para Pejabat yang Dilantik Djarot...

Megapolitan 14/07/2017, 07:27 WIB Kasus E-KTP, KPK Jadwalkan Periksa Saksi dari DPR yang Belum Hadir

Kasus E-KTP, KPK Jadwalkan Periksa Saksi dari DPR yang Belum Hadir Nasional 14/07/2017, 07:25 WIB Kadis Perumahan DKI yang Baru Belum Tentukan Target Kerja Tahun 2017

Kadis Perumahan DKI yang Baru Belum Tentukan Target Kerja Tahun 2017

Megapolitan 14/07/2017, 07:24 WIB Banjir di India: 40 Orang Tewas dan 1,5 Juta Orang Mengungsi

Banjir di India: 40 Orang Tewas dan 1,5 Juta Orang Mengungsi

Internasional 14/07/2017, 07:20 WIB 5 Berita Terpopuler Kompas.com: Amien Rais Sindir KPK dan Ayu Ting Ting Tinggalkan Pesbukers

5 Berita Terpopuler Kompas.com: Amien Rais Sindir KPK da n Ayu Ting Ting Tinggalkan Pesbukers

Nasional 14/07/2017, 07:17 WIB Jumat Pagi, Sembilan Hakim Konstitusi Lakukan Pemilihan Ketua MK

Jumat Pagi, Sembilan Hakim Konstitusi Lakukan Pemilihan Ketua MK

Nasional 14/07/2017, 07:09 WIB Load MoreSumber: Google News