Header Ads

Rumah Sakit Plus

Kebesaran John F. Kennedy: Fakta atau Citra?

Kebesaran John F. Kennedy: Fakta atau Citra?

tirto.id - John F. Kennedy adalah satu mitos terbesar Amerika. Para penerusnya, baik dari kubu Demokrat maupun Republikan, berusaha berupaya mengklaim warisan politiknya. Ribuan buku telah diterbitkan dan kematiannya yang tragis pada 22 November 1963 masih menjadi bahan perdebatan dan mengundang sensasi hingga hari ini.
Kutipan-kutipan dari pidato-pidatonya kerap jadi gincu di mana-mana. Ia dipandang sebagai inspirator kaum mudaâ€"segala hal tentang Kennedy diakhiri tentang predikat “muda”: anggota House of Representatives termuda, senator termuda, presiden termudaâ€"dan presiden yang mati muda. "Dia mungkin bukan presiden terhebat," tulis kolumnis Richard Reeves, "tapi dia belum selesai, dan dia akan terus muda."
Baca:
  • Membunuh Presiden Amerika

Baru-baru ini, National Archives kembali mengeluarkan deklasifikasi doku men-dokumen pembunuhan presiden Amerika Serikat ke-35 itu, setelah pada 1993 merilis 5 juta halaman dokumen berisi foto, gambar bergerak, suara, dan berbagai macam artefak.
Desember lalu, Jackie, film biografi janda Kennedy, Jacqueline Bourvier, laris manis di bioskop dengan total pemasukan $25 juta. Inilah film terbaru seputar saga (keluarga) Kennedy setelah PT 109 (1963), Rush to Judgment (1967), Kennedy (1983), Executive Action (1973), JFK (1991), Thirteen Days (2000), Bobby (2006), The Kennedys (2011), Parkland (2013), dan banyak lagi. Bahkan ada film yang dibuat ketika JFK masih menjabat presiden.
Di mata kebanyakan warga AS, JFK masih dianggap presiden terbaik. Pada 2013, Gallup Poll mengeluarkan survei presiden terfavorit Amerika. Kennedy berada di posisi puncak dengan 74 persen responden menyatakan kinerja sang presiden berada di atas rata-rata.
Tak dapat dipungkiri, Kennedy mengubah wajah Gedung Putih. “Sejak Roosevelt, belum ada presiden yang sosoknya sung guh menghantui,” tulis Tulis Herbert Parmert dalam The Kennedy Myth and American Politics (1990). Para penerus Kennedy terpaksa harus memenuhi standar yang telah dipancangkan oleh Kennedy, mulai dari gaya konferensi pers, glamor pidatonya, hingga tingkat kemenarikan keluarganya.
Tapi benarkah JFK presiden terhebat? Seandainya dia tidak mati dibunuh, adakah ia akan dikenang seperti sekarang?

Evaluasi Sejarah

Setelah berakhirnya kepresidenan Johnson, para pengamat mulai sibuk mengevaluasi warisan pemerintahan JFK hingga rekam jejaknya di Kongres. Mereka membandingkannya dengan Johnson dan pendahulunya, Eisenhower.
Selama masa kampanye pilpres Kennedy pada 1960, sejumlah pengamat menyebutkan bahwa satu-satunya kelebihan Kennedy adalah “dia bukan Nixon.” Nixon, lawan Kennedy, adalah wakil presiden Eisenhower.
Pada 1965, penulis pidato JFK Ted Sorensen menulis dalam biografi Kennedy: “John Kennedy bukan pemimpin senat yang hebat.”
Dalam kampanye pilpres 1960, orang-orang liberal yang semestinya berada di mendukung pencalonannya, menyetujui pernyataan Eleanor Roosevelt tentang Kennedy sebagai “Orang yang paham apa itu keberanian dan mengaguminya, tapi tak cukup merdeka untuk memilikinya.”
Ilmuwan politik Kent M. Beck pada 1974 menyatakan, “Sikap Kennedy yang memilih diam menanggapi McCarthy sungguh memalukan.” Beck mengacu pada Joseph McCarthy, seorang senator yang memburu orang-orang terduga komunis pada 1950an dan melabrak banyak sekali pasal konstitusi.
Dalam sejarah emansipasi orang kulit hitam di AS, JFK dikenang baik karena dua hal: pidatonya tentang Hak-Hak Sipil pada Juni 1963 dan keputusannya mengirimkan polisi militer untuk mengawal James Meredith, mahasiswa kulit hitam pertama di Universitas Mississipi di hari pertamanya kuliah. Kendati segregasi di sekolah dan universitas telah dinyatakan inkonstitusional pada 1954, sebelum masuknya Meredith, kemunculan mahasiswa kulit hitam di sebuah kampus bisa memicu kericuhan.
Di sisi lain, posisi Kennedy dalam perjuangan Hak-Hak Sipil kerap terombang-ambing. Pemimpin gerakan kulit hitam legendaris Martin Luther King sebelumnya menyatakan akan memilih Nixon ketimbang JFK karena Nixon “memberi kesan mendalam untuk orang Negro.”
Dalam Kennedy, Congress, and Civil Rights (1979), John Hart menyatakan bahwa peralihan sikap Kennedy dari moderat ke liberal dalam isu penghapusan diskriminasi rasial sekadar menyesuaikan dengan platform Partai Demokrat yang telah disetujuiâ€"tanpa campur tangan JFKâ€"beberapa bulan sebelum kampanye pilpres. Lebih dari itu, ia baru berani meneken UU Hak-Hak Sipil setelah desakan keras, demonstrasi besar, dan kerusuhan yang melibatkan aktivis-aktivis kulit hitam terkemuka.
Dalam kebijakan ekonomi, JFK menjauh dari kebijakan fiskal para pendahulunya. Pada Desember 1962, Kennedy mendukung kebijakan pemotongan pajak dengan alasan menciptakan lapangan pekerja an. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa tugas utama pemerintah federal adalah “memperluas insentif dan peluang untuk usaha swasta.”
Komentator konservatif George Will menyatakan bahwa pidato ini lebih mirip dengan retorik presiden Republikan Ronald Reagan (yang terpilih dua puluh tahun setelah Kennedy), ketimbang politikus Demokrat mana pun saat itu.

Kegagalan Kennedy di Dunia Ketiga

Selama menjabat senator, Kennedy memperlihatkan sensitivitasnya terhadap masalah-masalah Dunia Ketiga. Ia mengecam Presiden Eisenhower dalam isu Aljazair, mengatakan bahwa keberpihakan AS pada Perancis selama Perang Kemerdekaan Aljazair merugikan posisi diplomasi AS di tengah gelombang dekolonisasi di Asia dan Afrika. Ia bahkan menjalin kontak dengan agen-agen pemberontak FLN di Aljazair.
Baca:
  • Pengaruh Kemerdekaan Aljazair ke Seluruh Dunia

Senator Kennedy juga pernah berjanji akan menarik pasukan dari Dien Bie n Phu, Vietnam, yang ditempatkan di sana setelah hengkangnya Perancis pada 1954.
Fotografer Jacques Lowe sempat menangkap ekspresi JFK yang terkejut dan menyesalkan pembunuhan Patrice Lumumba, pemimpin nasionalis dan perdana menteri pertama Kongo yang dianggap komunis dan merepotkan AS. Pembunuhan tersebut terjadi hanya tiga hari sebelum Kennedy dilantik sebagai presiden pada 20 Januari 1961. Pada 2000, arsip-arsip rahasia yang telah dibuka menyatakan bahwa Presiden Eisenhower memerintahkan langsung pembunuhan terhadap Lumumba.
Beberapa bulan setelah dilantik, Kennedy membentuk Peace Corps yang ditempatkan di puluhan negeri Asia dan Afrika untuk membantu mengembangkan pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pedesaan. Pada 1966, Peace Corps beranggotakan 15.566 relawan.
Kennedy, singkatnya, gemar mencitrakan diri sebagai sahabat rakyat dunia terjajah.
Namun, saat berkampanye di pilpres 1960, Kennedy melembutkan nadanya saat bicara tentang Aljazair. Ketika resmi menj abat, ia melanjutkan kebijakan Eisenhower, dan tetap memasok amunisi ke militer Perancis.
Kennedy juga dinilai keliru menangani Kuba. Pada April 2001, JFK menyetujui operasi CIA untuk menggulingkan Fidel Castro dengan mengirim 1.400 personel paramiliter dari garis pantai Nikaragua. Misi tersebut gagal dan jadi skandal internasional yang dikenal sebagai insiden Teluk Babi. Celakanya lagi bagi AS, Kuba semakin dekat ke Uni Soviet.
  • Baca: Usaha-Usaha Membunuh Fidel Castro

Insiden misil Kuba setahun berikutnya adalah buntut dari skandal Teluk Babi. Sebelum pemimpin Soviet Nikita Khruschev memutuskan untuk membangun fasilitas misil di Kuba, Kennedy telah lebih dahulu memindahkan misil Jupiter ke Turki dan Italia yang berdekatan dengan Moskow dan Leningrad. Kolumnis The Atlantic Benjamin Schwarz menyebut Khrushchev memutuskan mengirim misil ke Kuba pada Mei 1962 setelah menyatakan kepada orang terdekatnya bahwa AS “telah mengepu ng kita dari segala penjuru.”
Sutradara di balik JFK (1991), Oliver Stone, pernah menyatakan: seandainya Kennedy tak dibunuh, Perang Vietnam dapat dihindari. JFK dikabarkan akan menarik pasukan dari Vietnam, tapi dalam sejarah lisan yang dikumpulkan dari orang-orang di sekitar Kennedy, termasuk adiknya, Robert, opsi itu tidak akan diambil. Kekacauan intervensi AS di Vietnam juga ditunjukkan dengan membiarkan kematian pemimpin Vietnam Selatan Ngo Diem, sekutu AS di Indocina, yang segera membuka jalan masuk untuk pasukan Vietkong ke Selatan.
Itu sebabnya ada sejumlah kalangan Republikan menaruh hormat pada JFK. Meski Kennedy menghapus diskriminasi kulit hitam, kebijakan luar negerinya sangat anti-komunis, sesuai dengan tradisi Republikan.
Kebesaran John F. Kennedy: Fakta atau Citra?

Mesin Pencitraan Ada beberapa presiden AS yang paling dihormati dan diingat lantaran pencapaiannya sebelum duduk di Gedung Putih. Thomas Jefferson, presiden ketiga AS, merupakan salah satu perumus konstitusi AS dan pejuang pada masa Revolusi 1776.
Presiden ke-18, Ulysses S. Grant, adalah jenderal era Lincoln yang membawa kemenangan bagi pihak Union dalam Perang Sipil AS (1861-1865) yang mengakhiri perbudakan.
Presiden lain seperti Franklin D. Roosevelt diingat karena mengawali program-program New Deal yang pro-buruh dan pro-kesejahteraan sosial, yang kemudian diperluas oleh Eisenhower.
Kendati dikecam para aktivis anti-perang, di bawah pemerintahan Lyndon Johnson, penerus Kennedy yang dilantik di atas pesawat beberapa jam setelah penembakan di Dallas, segala regulasi yang melanggengkan diskriminasi rasial dicabut.
Kennedy berada di tempat yang tepat, koneksi yang tepat, dan lahir dari keluarga yang tepat. Klan Kennedy adalah keluarga miliarder terpandang di AS. Bapak JFK, J oseph Kennedy adalah duta besar AS di Inggris pada zaman Franklin D. Roosevelt. Ia mengawal John, Robert, dan Tedâ€"yang kemudian masing-masing menjadi presiden, jaksa agung, dan senatorâ€"ke gerbang politik.
Baca:
  • Legenda Dinasti Politik Kennedy

Dalam kasus JFK, Joseph melakukan intervensi sehingga putranya bisa masuk angkatan laut setelah sebelumnya didiskualifikasi karena cacat punggung. Karier JFK terhitung moncer: pangkat terakhirnya adalah letnan.
Tak hanya itu, sang dubes pernah bekerja sebagai produser Hollywood. Pada 1962, ia melobi para produser untuk membuat film tentang petualangan militer sang anak di kancah Perang Pasifik. P 109, judul film tersebut, diproduksi dengan pengawasan langsung dari Gedung Putih dan dirilis lima bulan sebelum JFK dibunuh.
Kennedy memiliki asisten pidato yang hebat, yakni Ted Sorensen yang mundur beberapa hari setelah bosnya wafat. Peran Sorensen mengerek Kennedy ke puncak tak bisa dikecilkan. Pada 1953, Kennedy diganjar hadiah Pulitzer untuk prosa berjudul Profiles in Courage. Publik berdebat siapa yang menulis Profiles: Kennedy sendiri atau Sorensen?
Dalam otobiografi yang diterbitkan pada 2008, Sorensen mengakui bahwa sebagian besar buku itu disusun oleh dirinya. Kennedy hanya menambahkanâ€"secara substansialâ€"bagian pembuka dan penutup.
Yang juga tak boleh dilupakan adalah peran Jacqueline Bouvier, istri Kennedy, yang mengemas kisah kepresidenan Kennedy sebagai cerita heroik seminggu setelah kematiannya melalui tangan Theodor White, wartawan majalah Life, salah satu terbitan beroplah terbesar AS dengan pembaca 30 juta orang.
Jackie juga mendesain upacara pemakaman suaminya. Jackie, bekas jurnalis foto Washington Time-Herald itu pernah menyatakan keinginannya menjadi “penata seni terbesar abad 20,” bahkan membawakan acara TV bertajuk “A Tour of the White House with Mrs. John F. Kennedy” pada 1962 yang mengukuh kan posisinya sebagai tokoh publik, terlepas dari sang suami.
Boleh jadi, Kennedy lebih cocok dilihat sebagai ikon kebudayaan dan politikus yang licin ketimbang presiden berprestasi.
Baca juga artikel terkait AMERIKA SERIKAT atau tulisan menarik lainnya Windu Jusuf
(tirto.id - win/msh)

Keyword

amerika serikat john f kennedy presiden amerika serikat pencitraan sejarah politik mild report

REKOMENDASI

  • Akuisisi Whole Food oleh Amazon dan Evolusi Ritel

    Akuisisi Whole Food oleh Amazon dan Evolusi Ritel

  • Iran Luncurkan Rudal Baru untuk Saingi Amerika

    Iran Luncurkan Rudal Baru untuk Saingi Amerika

  • Mundurnya Sean Spicer dan Gejolak di Gedung Putih

    Mundurnya Sean Spicer dan Gejolak di Gedung Putih

  • Presiden Duterte Berikrar Tak akan Kunjungi Amerika Serikat

    Presiden Duterte Berikrar Tak akan Kunjungi Amerika Serikat

KONTEN MENARIK LAINNYA

  • Politik Uang Itu Dosa atau Rezeki?

    Politik Uang Itu Dosa atau Rezeki?

  • Jepang di Bawah Abe: Makin Kanan, Makin Militeristik

    Jepang di Bawah Abe: Makin Kanan, Makin Militeristik

BACA JUGA

  • PAN Isyaratkan Keluar dari Pansus Hak Angket

    PAN Isyaratkan Keluar dari Pansus Hak Angket

  • Pansus Hak Angket Jadwalkan Pemanggilan Gamawan Fauzi

    Pansus Hak Angket Jadwalkan Pemanggilan Gamawan Fauzi

Sumber: Tirto