Header Ads

Rumah Sakit Plus

Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap - KOMPAS.com

Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap - KOMPAS.com

Penyidik KPK Novel Baswedan pimpin penggeledahan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (1/4/2016). Jessi Carina Penyidik KPK Novel Baswedan pimpin penggeledahan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (1/4/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan pesimistis kasusnya bakal diusut tuntas oleh kepolisian. Hingga lebih dari 100 hari, polisi belum berhasil menangkap satu pun pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel.

Novel yakin para penyidik punya kemampuan untuk mengungkap kasus dalam waktu dekat. Hanya saja, ia meragukan keberanian para pe nyidik untuk menuntaskan kasus itu.

"Saya cukup bisa sebut Polri tidak akan berani mengungkap. Mungkin begini, ayo kita lihat apakah ke depan akan diungkap. Saya yakin sekali tidak akan diungkap," ujar Novel dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.

Novel menduga ada keterlibatan oknum polisi dalam penyiraman air keras. Ia pun menyampaikannya kepada perwira Polri yang sempat bertemu dengannya. Ia meminta agar penanganan kasus ini dilakukan secara serius. Tak hanya untuk Novel, tapi untuk instansi Polri sendiri.

Baca: Novel Sayangkan Polisi Publikasi Dirinya Tak Mau Diperiksa, padahal...

"Walau setelah lewat tiga bulan, rasanya Polri tidak berani ungkap kasus ini," kata Novel.

Waktu lebih dari tiga bulan dianggap Novel terlalu lama untuk mengungkap kasus tindak pidana ringan. Bahkan, kata dia, mengungkap kasus teroris saja bisa lebih cepat.

Ia kenal betul penyidik-penyidik ya ng menangani kasusnya di Polda Metro Jaya dan tak meragukan kemampuannya. Menurut Novel, pengungkapan kasus ini bukan soal kemampuan, tapi kemauan.

"Bisa saja mereka melakukan ini, mau apa tidak. Ditambah, berani apa tidak," kata Novel.

Baca: Usut Kasus Novel Baswedan, Polri Dianggap Tidak Kompak

Novel beberapa kali menerima teror, baik bentuk fisik maupun lewat saluran telepon. Ia mendapat informasi bahwa orang yang melakukan serangkaian teror itu merupakan orang yang sama.

"Orangnya itu-itu aja. Itu yang bikin rusak Polri," ujar dia.

Oleh karena itulah Novel menyebut pengungkapan kasusnya akan berdampak pada institusi Polri. Jika kepolisian berani mengungkap siapa dalang penyerangan itu, maka akan jadi pembenahan di tubuh korps bhayangkara.

Baca: Aktivis Ungkap Sejumlah Kejanggalan dalam Kasus Novel Baswedan

Ini baru kasus Novel. Menurut dia, masih banyak teror yang tak terungk ap yang menimpa penyidik lain. Ia menegaskan bahwa teror kepada aparatur hukum tidak boleh lagi dibiarkan dan ditutupi. Penanganannya harus serius.

"Aparatur yang kerja untuk kepentingan negara diteror, dilukai, diserang, dan dipermalukan dan negara membiarkan. Itu hal luar biasa. Dalam beberapa peristiwa Presiden sampaikan untuk diungkap tuntas. Perintah itu tidak dilaksanakan," kata Novel.

Kompas TV Meskipun pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan belum terungkap, polisi sudah mengantongi tiga sketsa wajah terduga pelaku penyiraman. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Novel Baswedan Disiram Air Keras

Berita Terkait

Novel Sayangkan Polisi Publikasi Dirinya Tak Mau Diperiksa, padahal...

Novel Baswedan Buka-bukaan soal Matanya Setelah Di siram Air Keras

Novel Berharap Pemberantasan Korupsi Tidak Kendur

Usai Diundang Pansus Angket, Saksi Kasus Akil Laporkan Novel Baswedan ke Polisi

Aktivis Ungkap Sejumlah Kejanggalan dalam Kasus Novel Baswedan

Terkini Lainnya

Novel Baswedan Dapat Daftar Penyidik KPK yang Akan Diteror

Novel Baswedan Dapat Daftar Penyidik KPK yang Akan Diteror

Nasional 27/07/2017, 08:05 WIB Ingat Surat BJ Habibie, Idham Tak Lagi Pesimistis Jabat Kapolda Metro

Ingat Surat BJ Habibie, Idham Tak Lagi Pesimistis Jabat Kapolda Metro

Megapolitan 27/07/2017, 07:59 WIB PBB Sebut Koalisi Arab Saudi Tembaki Kapal Pengungsi di Perairan Yaman

PBB Sebut Koalisi Arab Saudi Tembaki Kapal Pengungsi di Perairan Yaman

Internasional 27/07/2017, 07:50 WIB Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya

Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya

Nasional 27/07/2017, 07:45 WIB Cerita Idham Azis Pernah Memanggul Senjata Iriawan

Cerita Idham Azis Pernah Memanggul Senjata Iriawan

Megapolitan 27/07/2017, 07:39 WIB Cucu Main Lilin, Rumah Sumartinah Ludes Terbakar

Cucu Main Lilin, Rumah Sumartinah Ludes Terbakar

Regional 27/07/2017, 07:38 WIB Transjakarta Dicegat Polisi di Pekalongan, Rupanya Bus Curian

Transjakarta Dicegat Polisi di Pekalongan, Rupanya Bus Curian

Megapolitan 27/07/2017, 07:20 WIB Strategi Kapolda Metro Baru Mengurai Kemacetan di Jakarta

Strategi Kapolda Metro Baru Mengurai Kemacetan di Jakarta

Megapolitan 27/07/2017, 07:17 WIB Tank AD Mesir Gilas Mobil Teroris Penuh Bahan Peledak

Tank AD Mesir Gilas Mobil Teroris Penuh Bahan Peledak

Internasional 27/07/2017, 07:10 WIB Ahok Sumbang Rp 200 Juta untuk Perbaikan Air Mancur Menari di Monas

Ahok Sumbang Rp 200 Juta untuk Perbaikan Air Mancur Menari di Monas

Megapolitan 27/07/2017, 07:09 WIB Pertama Kali Bertemu Djan Faridz Sejak Dipecat, Lulung Cipika Cipiki

Pertama Kali Bertemu Djan Faridz Sejak Dipecat, Lulung Cipika Cipiki

Regional 27/07/2017, 07:07 WIB Kecelakaan Kapal Cepat, Gilang ke Kalimantan untuk Biayai Adiknya...

Kecelakaan Kapal Cepat, Gilang ke Kalimantan untuk Biayai Adiknya...

Regional 27/07/2017, 06:50 WIB Kabar Dunia Terbaik dari Poligami, Lele Raksasa, hingga Ayah Paedofil

Kabar Dunia Terbaik dari Poligami, Lele Raksasa, hingga Ayah Paedofil

Internasional 27/07/2017, 06:38 WIB Aktivis Sebut Komnas HAM Takut Dikriminalisasi jika TPF Novel Baswedan Dibentuk

Aktivis Sebut Komnas HAM Takut Dikriminalisasi jika TPF Novel Baswedan Dibentuk

Nasional 27/07/2017, 06:37 WIB Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap

Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap

Nasional 27/07/2017, 06:32 WIB Load MoreSumber: Googl e News