Header Ads

Rumah Sakit Plus

Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya - KOMPAS.com

Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya - KOMPAS.com

Penyidik KPK Novel Baswedan, dihampiri para wartawan, saat akan meninggalkan gedung KPK Jakarta, Jumat (4/12/2015). Novel yang dijadikan tersangka dugaan penganiayaan saat menjabat Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bengkulu pada tahun 2004, dan sempat ditahan di Polda Bengkulu, Kamis (3/12/2015) malam, dibebaskan setelah pelimpahan berkas perkaranya diundur.TRIBUNNEWS/HERUDIN Penyidik KPK Novel Baswedan, dihampiri para wartawan, saat akan meninggalkan gedung KPK Jakarta, Jumat (4/12/2015). Novel yang dijadikan tersangka dugaan penganiayaan saat menjabat Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bengkulu pada tahun 2004, dan sempat ditahan di Polda Bengkulu, Kamis (3/12/2015) malam, dibebaskan setelah pelimpahan berkas perkaranya diundur.

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik KPK Novel Baswedan sempat mendapat peringatan dari salah satu petinggi Polri bahwa dirinya akan jadi target penyerangan. Hal tersebut disampaikan sebulan sebelum kejadian penyiraman air keras ke wajah Novel.

"Saya dapat informasi dari internal Polri ada beberapa anggota Polri ikut pemantauan diri saya," ujar Novel dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.

Novel menduga ada dua kelompok Polri yang mengintainya. Pertama, untuk mengamankan dirinya. Kedua, ada juga yang berupaya mencari-cari kesalahan.

Petinggi Polri itu, kata dia, meminta Novel agar dilengkapi pengawalan. Namun, Novel menganggap tak sepatutnya pengawalan dilakukan untuk kepentingan pribadi.

"Saya kan warga KPK. Segala hal tindakan saya lebih nyaman izin dengan p impinan," kata Novel.

(Baca: Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap)

Setelah mendapat peringatan itu, dugaan Novel semakin kuat bahwa selama ini dirinya diincar oknum polisi. Oleh karena itu, Novel sempat berharap kasusnya akan ditangani serius.

"Walau setelah lewat tiga bulan rasanya Polri tidak berani mengungkap kasus ini," kata Novel.

Novel merasa aneh Polri tidak bisa menemukan pelaku penyiraman hingga tiga bulan berselang. Ia mengetahui betul penyidik-penyidik yang menangani kasusnya.

Ia menduga, penyerangan terhadap dirinya merupakan teror bagi penyidik KPK lain agar merasa ketakutan.

"Ini saya bicarakan dengan teman, tidak perlu takut. Takut dengan teror itu kalau tidak berakal. Mereka lemah," kata Novel.

Kompas TV Kondisi Novel Baswedan Berangsur Pulih Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Novel Baswedan Disiram Air Keras

Berita Terkait

Aktivis Ungkap Sejumlah Kejanggalan dalam Kasus Novel Baswedan

Usut Kasus Novel Baswedan, Polri Dianggap Tidak Kompak

Haris Azhar: Kapolri Harus Berani Mengungkap Kasus Novel Baswedan

Novel Baswedan Buka-bukaan soal Matanya Setelah Disiram Air Keras

Aktivis Sebut Komnas HAM Takut Dikriminalisasi jika TPF Novel Baswedan Dibentuk

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Seorang Pembakar Lahan di Ogan Ilir

Polisi Tangkap Seorang Pembakar Lahan di Ogan Ilir

Regional 27/07/2017, 08:45 WIB Hari Ini Pukul 20.30, Prabowo Temui SBY di Cikeas

Hari Ini Pukul 20.30, Prabowo Temui SBY di Cikeas

Nasional 27/07/2017, 08:43 WIB Pekan Depan, Porsi Indonesia dalam Konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diputuskan

Pekan Depan, Porsi Indonesia dalam Konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diputuskan

Nasional 27/07/2017, 08:30 WIB 148 Kartu Indonesia Sehat Ditemukan Berserakan di Tepi Sungai

148 Kartu Indonesia Sehat Ditemukan Berserakan di Tepi Sungai

Regional 27/07/2017, 08:28 WIB Cavaliers Dipusingkan Perseteruan LeBron dan Kyrie

Cavaliers Dipusingkan Perseteruan LeBron dan Kyrie

Olahraga 27/07/2017, 08:28 WIB Sri Mulyani: Sebulan, Petugas Selamatkan 8 Juta Jiwa dari Bahaya Narkoba

Sri Mulyani: Sebulan, Petugas Selamatkan 8 Juta Jiwa dari Bahaya Narkoba

Megapolitan 27/07/2017, 08:25 WIB Nove   l Baswedan Dapat Daftar Penyidik KPK yang Akan Diteror

Novel Baswedan Dapat Daftar Penyidik KPK yang Akan Diteror

Nasional 27/07/2017, 08:05 WIB Ingat Surat BJ Habibie, Idham Tak Lagi Pesimistis Jabat Kapolda Metro

Ingat Surat BJ Habibie, Idham Tak Lagi Pesimistis Jabat Kapolda Metro

Megapolitan 27/07/2017, 07:59 WIB PBB Sebut Koalisi Arab Saudi Tembaki Kapal Pengungsi di Perairan Yaman

PBB Sebut Koalisi Arab Saudi Tembaki Kapal Pengungsi di Perairan Yaman

Internasional 27/07/2017, 07:50 WIB Novel    Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya

Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya

Nasional 27/07/2017, 07:45 WIB Cerita Idham Azis Pernah Memanggul Senjata Iriawan

Cerita Idham Azis Pernah Memanggul Senjata Iriawan

Megapolitan 27/07/2017, 07:39 WIB Cucu Main Lilin, Rumah Sumartinah Ludes Terbakar

Cucu Main Lilin, Rumah Sumartinah Ludes Terbakar

Regional 27/07/2017, 07:38 WIB Transjakarta Dicegat Polisi di Pekalongan   , Rupanya Bus Curian

Transjakarta Dicegat Polisi di Pekalongan, Rupanya Bus Curian

Megapolitan 27/07/2017, 07:20 WIB Strategi Kapolda Metro Baru Mengurai Kemacetan di Jakarta

Strategi Kapolda Metro Baru Mengurai Kemacetan di Jakarta

Megapolitan 27/07/2017, 07:17 WIB Tank AD Mesir Gilas Mobil Teroris Penuh Bahan Peledak

Tank AD Mesir Gilas Mobil Teroris Penuh Bahan Peledak

Internasional 27/07/2017, 07:10 WIB Load MoreSumber: Google News