Wujud Toleransi Dalam Karya Bhakti Pembangunan Pura
Wujud Toleransi Dalam Karya Bhakti Pembangunan Pura
Kerukunan antar umat beragama sangat perlu dilakukan dan toleransi dalam keberagaman sangat mutlak berlaku di tanah air ini, termasuk yang dilakukan Koramil 15/Kandangan dalam pembangunan Pura Suci yang terletak di Desa banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, jumat (14/07/2017)  Secara statistik, jumlah umat Hindu di Kediri mencapai sekitar 32.000 jiwa dan sekitar 4.800 jiwa tinggal di wilayah Kecamatan Kandangan, tetapi jumlah pura yang dimiliki hanya 2 Pura saja atau rata-rata 1 Pura harus menampung sekitar 2.400 orang, itupun lokasinya cukup berjauhan. Pembangunan Pura di Desa Banaran tidak lepas dari faktor kebutuhan umat Hindu, dikarenakan saat hari-hari besar keagamaan, 2 tempat ibadah yang ada di Kecamatan Kandangan ini terlalu padat atau sesak dipenuhi umatnya. Suparno selaku sesepuh umat Hindu di Banaran menjelaskan, umat Hindu di Kediri maupun di Kecamatan Kandangan memang minoritas dari sisi jumlah penganutnya, tetapi dalam kehidupan sosial masyarakat, tidak ada istilah mayoritas maupun minoritas, karena semua memiliki hak yang sama. Demikian juga dalam setiap aktifitas keagamaan, setiap Hari Natal maupun Hari Raya Idul Fitri, Pecalang Kecamatan Kandangan siap mengamankan jalannya ibadah agama lain ,baik mengamankan lokasi tempat ibadah maupun kegiatan-kegiatan terkait lainnya. Bagi Danramil Kandangan, kapten Czi Kustoyo, pembangunan Pura Suci yang dilakukan Koramil Kandangan bersama Polsek Kandangan serta umat Hindu yang berdomisili di Desa Banaran, tidak lepas dari kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Sebagaimana diketahui, umat Hindu di Desa Banaran juga aktif menuntaskan perbaikan Masjid dan pembangunan Mushola, bahkan tidak tanggung-tanggung logistikpun turut disumbangkan. Pura Suci ini berdiri diatas lahan seluas 1.216 meter persegi dan diperkirakan dalam tempo paling cepat 3 bulan atau paling lambat 5 bulan bakal rampung. Pura Suci ini sekaligus mengatasi permasalahan terlalu padat atau sesak oleh umatnya di Pura-Pura lainnya saat berlangsungnya hari-hari besar.
Kerukunan antar umat beragama sangat perlu dilakukan dan toleransi dalam keberagaman sangat mutlak berlaku di tanah air ini, termasuk yang dilakukan Koramil 15/Kandangan dalam pembangunan Pura Suci yang terletak di Desa banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, jumat (14/07/2017)  Secara statistik, jumlah umat Hindu di Kediri mencapai sekitar 32.000 jiwa dan sekitar 4.800 jiwa tinggal di wilayah Kecamatan Kandangan, tetapi jumlah pura yang dimiliki hanya 2 Pura saja atau rata-rata 1 Pura harus menampung sekitar 2.400 orang, itupun lokasinya cukup berjauhan. Pembangunan Pura di Desa Banaran tidak lepas dari faktor kebutuhan umat Hindu, dikarenakan saat hari-hari besar keagamaan, 2 tempat ibadah yang ada di Kecamatan Kandangan ini terlalu padat atau sesak dipenuhi umatnya. Suparno selaku sesepuh umat Hindu di Banaran menjelaskan, umat Hindu di Kediri maupun di Kecamatan Kandangan memang minoritas dari sisi jumlah penganutnya, tetapi dalam kehidupan sosial masyarakat, tidak ada istilah mayoritas maupun minoritas, karena semua memiliki hak yang sama. Demikian juga dalam setiap aktifitas keagamaan, setiap Hari Natal maupun Hari Raya Idul Fitri, Pecalang Kecamatan Kandangan siap mengamankan jalannya ibadah agama lain ,baik mengamankan lokasi tempat ibadah maupun kegiatan-kegiatan terkait lainnya. Bagi Danramil Kandangan, kapten Czi Kustoyo, pembangunan Pura Suci yang dilakukan Koramil Kandangan bersama Polsek Kandangan serta umat Hindu yang berdomisili di Desa Banaran, tidak lepas dari kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Sebagaimana diketahui, umat Hindu di Desa Banaran juga aktif menuntaskan perbaikan Masjid dan pembangunan Mushola, bahkan tidak tanggung-tanggung logistikpun turut disumbangkan. Pura Suci ini berdiri diatas lahan seluas 1.216 meter persegi dan diperkirakan dalam tempo paling cepat 3 bulan atau paling lambat 5 bulan bakal rampung. Pura Suci ini sekaligus mengatasi permasalahan terlalu padat atau sesak oleh umatnya di Pura-Pura lainnya saat berlangsungnya hari-hari besar.
Post a Comment