GNPF Sebut Ada Beda Pendapat soal Pertemuan dengan Jokowi - Detikcom
GNPF Sebut Ada Beda Pendapat soal Pertemuan dengan Jokowi - Detikcom
Selasa 27 Juni 2017, 18:55 WIB GNPF Sebut Ada Beda Pendapat soal Pertemuan dengan Jokowi Gibran Maulana Ibrahim - detikNews Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan GNPF MUI. (Jordan/detikcom) Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) mengatakan sempat ada beda pendapat terkait pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada hari Lebaran, Minggu (25/6). GNPF MUI menilai perbedaan pandangan tersebut merupakan hal yang wajar.
"Kalau beda-beda pendapat, biasa. Tapi kalau friksi, tidak ada," kata Ketum GNPF MUI Bachtiar Nasir di AQL Islamic Center, J aksel, Selasa (27/6/2017).
Bachtiar lalu berbicara soal hubungan GNPF MUI dengan Presidium Alumni 212 soal pertemuan ini. Bachtiar mengatakan pertemuan tersebut tak ada urusannya dengan pihak selain GNPF MUI dengan Istana Kepresidenan.
"Ini kasusnya kami GNPF dengan pihak Presiden yang ingin berdialog," tegas dia.
Sementara itu, saat ditanya perihal ketidaksetujuan Presidium Alumni 212 soal pertemuan dengan Jokowi, Wakil Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Yusuf Martak tak menjawab jelas. Dia hanya mengatakan hubungan GNPF MUI tak hanya dengan satu pihak.
"Kan kerja sama dengan semua ormas, bukan cuma satu," ucap Yusuf.
Sebelumnya, GNPF MUI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Minggu (25/6). Dalam pertemuan tersebut, Bachtiar menilai kedua belah pihak sama-sama jadi lebih tahu.
Meski demikian, Bachtiar menyebut pertemuan dengan Jokowi bukan atas permintaan pihaknya. Mereka hanya menggagas agar dialog terwujud dan pihak Ista na dapat menerima.
Selain itu, Bachtiar membantah anggapan bahwa dirinya memuji Jokowi dalam pertemuan tersebut. Dia hanya mengatakan apa yang terjadi sekarang secara objektif.
"Di konten (isi pertemuan) itu, jadi ini lepas dari puja-puji. Kesannya Bachtiar Nasir memuja-muji," sebutnya.
(gbr/jor)Sumber: Google News
Selasa 27 Juni 2017, 18:55 WIB GNPF Sebut Ada Beda Pendapat soal Pertemuan dengan Jokowi Gibran Maulana Ibrahim - detikNews Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan GNPF MUI. (Jordan/detikcom) Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) mengatakan sempat ada beda pendapat terkait pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada hari Lebaran, Minggu (25/6). GNPF MUI menilai perbedaan pandangan tersebut merupakan hal yang wajar.
"Kalau beda-beda pendapat, biasa. Tapi kalau friksi, tidak ada," kata Ketum GNPF MUI Bachtiar Nasir di AQL Islamic Center, J aksel, Selasa (27/6/2017).
Bachtiar lalu berbicara soal hubungan GNPF MUI dengan Presidium Alumni 212 soal pertemuan ini. Bachtiar mengatakan pertemuan tersebut tak ada urusannya dengan pihak selain GNPF MUI dengan Istana Kepresidenan.
"Ini kasusnya kami GNPF dengan pihak Presiden yang ingin berdialog," tegas dia.
Sementara itu, saat ditanya perihal ketidaksetujuan Presidium Alumni 212 soal pertemuan dengan Jokowi, Wakil Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Yusuf Martak tak menjawab jelas. Dia hanya mengatakan hubungan GNPF MUI tak hanya dengan satu pihak.
"Kan kerja sama dengan semua ormas, bukan cuma satu," ucap Yusuf.
Sebelumnya, GNPF MUI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Minggu (25/6). Dalam pertemuan tersebut, Bachtiar menilai kedua belah pihak sama-sama jadi lebih tahu.
Meski demikian, Bachtiar menyebut pertemuan dengan Jokowi bukan atas permintaan pihaknya. Mereka hanya menggagas agar dialog terwujud dan pihak Ista na dapat menerima.
Selain itu, Bachtiar membantah anggapan bahwa dirinya memuji Jokowi dalam pertemuan tersebut. Dia hanya mengatakan apa yang terjadi sekarang secara objektif.
"Di konten (isi pertemuan) itu, jadi ini lepas dari puja-puji. Kesannya Bachtiar Nasir memuja-muji," sebutnya.
(gbr/jor)Sumber: Google News
Post a Comment