Header Ads

Rumah Sakit Plus

Kebohongan ISIS Diungkap Lewat Pesan dari WNI di Suriah - breakingnews (Siaran Pers) (Blog)

Kebohongan ISIS Diungkap Lewat Pesan dari WNI di Suriah - breakingnews (Siaran Pers) (Blog)

Jakarta - Beberapa warga Indonesia pindah ke Raqqa, satu kota di Suriah yang diklaim grup ekstremis ISIS jadi ibu kota negara Islam. Harapan harapan serta mimpi untuk hidup dengan sejahtera dibawah kekuasaan 'Daulah Islamiyah' jadi harapan mereka.

Tetapi narasi bertukar demikian mereka menginjakkan kaki di Raqqa. Apa sebagai yang diimpikan serta harapan mereka pupus. Mereka juga berupaya untuk lari dari kota yang bak 'neraka' itu. Beberapa kebohongan dari iming-iming militan ISIS sudah membuai warga Indonesia itu untuk datang ke Raqqa.

  • Militan Pro-ISIS Paling Terlatih di Filipina, Ini Fakta Maute di Marawi
  • Pimpin Serangan di Marawi dan Kecewakan Keluarga di Bekasi
  • ISIS Mengklaim Serang Masjid di Kota Kabul
  • ISIS Mengaku serang masjid di Kota Kabul

Seperti yang dihadapi Nur (19). Awalannya Nur kepincut geser ke Suriah sesudah lihat photo serta video mengenai negara Islam yang diupload ISIS ke internet. Bayangan serta harapan Nur mengenai tinggal di Raqqa lalu sirna serta menghilang.

" Semuanya bohong... saat kami masuk lokasi ISIS, masuk ke negara mereka, yang kami saksikan begitu berlainan dengan apa yang mereka katakan di internet, " kata Nur pada wartawan AFP di satu kamp di Ain Issa, sekitaran 50 km. di utara Raqqa.

Awal mulanya, Nur bersama bapak serta saudara lelakinya diimingi akan hidup layak di Raqqa. Ayahnya bakal jadikan milisi ISIS dengan upah tetaplah. Yang diimpikan itu yang memantapkan langkah kaki Nur pindah ke Raqqa.

Demikian hingga, apa yang dihadapi Nur sekeluarga nyatanya berlainan. Bahkan juga Nur dikejar oleh beberapa tentara ISIS untuk jadikan jadi ISIS. Nur menyebutkan, banyak dari beberapa tentara itu menikah cuma dua bln. atau dua minggu. Mereka cuma ajukan pertanyaan adakah perempuan yang dapat jadikan jadi ist ri.

" Banyak milisi ISIS yang duda... mereka menikah cuma dua bln. atau dua minggu saja. Banyak lelaki datang ke tempat tinggal serta menyebutkan ke bapak saya, saya menginginkan anakmu, " ungkap Nur.

Tidak hanya Nur. Narasi seirama juga dihadapi Leefa (38). Perempuan yang tengah alami problem kesehatan itu miliki harapan. Bila tinggal di ISIS ia bakal gampang memperoleh penyembuhan. Tanpa ada cost sepeserpun. Leefa lalu mengontak anggota ISIS lewat internet.

Gayung bersambut. Anggota itu menyebutkan ISIS bakal ganti uang ticket serta mengiming-imingi Leefa bisa meninkmati kehidupan di Raqqa. Rupanya apa yang disebutkan anggota ISIS itu cuma bualan semata. Operasi yang ditempuh Leefa nyatanya mesti merogoh kocek sendiri.

Beberapa ratus WNI Masih tetap Ada di Suriah serta Usaha Polri

Pemerintah Indonesia menyebutkan sekarang ini masih tetap ada 500 sampai 600 WNI di Suriah. Jumlah itu bisa jadi bertambah sebab ada beberapa ratus WNI y ang coba masuk. Tetapi pemerintah ambil langkah untuk selekasnya mendeportasi mereka.

Narasi Nur serta Leefa ikut jadi perhatian Polri. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyebutkan, polisi sudah lakukan empat hal atas propaganda yang dikerjakan ISIS di sosial media.

Pertama, polisi memberi info yang benar pada orang-orang serta meng-counter berita-berita yang menggelisahkan orang-orang.

Ke-2, polisi juga bekerja sama juga dengan Kementerian Komunikasi serta Informatika untuk memblokir website yang dipandang membahayakan. Polisi juga mencari dalang dari website beresiko itu.

" Hal pertama, kita counter, kita terangkan, kita kerjakan penebaran beberapa informasi yang pas benar untuk menjawab info yg tidak pas itu, " kata Martinus.

Paling akhir, polisi akan bertindak hukum jika masih tetap ada bebrapa website yang menggelisahkan. Usaha ini dikerjakan dengan utuh oleh polisi supaya orang-orang bisa terlepas dari pr opaganda sesat.

" Jika ini tetap masih tumbuh dengan bebrapa website baru, bebrapa situs baru, jadi kita kerjakan penegakan hukum. Dalam sebagian bln. paling akhir ini ada masalah penghinaan, ujaran kebencian, yang lalu bermuatan tidak mematuhi UU ITE, jadi kita bakal sistem, " katanya.

Tag

Sumber: Google News