Header Ads

Rumah Sakit Plus

Polisi Temukan Buku Propaganda ISIS di Medan

Polisi Temukan Buku Propaganda ISIS di Medan

Polisi Temukan Buku Propaganda ISIS di Medan

Polisi menemukan dan menyita ratusan buku untuk anak-anak, yang berisi propaganda organisasi teror ISIS. Buku-buku itu ditemukan di rumah pelaku serangan Medan hari Minggu.

Indonesien Anschlag auf Polizeistation in Medan (picture-alliance/AP Photo)

Polisi berjaga-jaga di sekitar mapolda Medan

Buku-buku bagi anak-anak itu memuat tulisan dalam bahasa Indonesia dan dilengkapi sejumlah gambar. Tulisan berisi informasi cara melakukan perang jihad sesuai dengan paham ISIS. Juga berisi pesan-pesan untuk mendorong anak-anak agar mati sebagai syuhada dan mendukung perang suci "jihad".

Buku-buku berisi propaganda organisasi teror yang menamakan diri Islamic State (ISIS) tersebut ditem ukan polisi di rumah pelaku serangan yang cedera setelah ditembak polisi. Demikian keterangan juru bicara kepolisian Medan, Rina Sari Ginting. Ia menambahkan, buku-buku itu tampaknya dirancang dan dicetak oleh penyerang yang rumahnya digrebeg polisi.

Dari dua pelaku serangan hari Minggu (25/6), seorang penyerang lainnya ditembak mati polisi di lokasi serangan, yaitu markas polda Medan.

Kindersoldaten Syrien IS (picture-alliance/AP Photo)

Foto yang disebar online dari anak yang memakai seragam ISIS jadi salah satu alat propaganda organisasi teror tersebut.

Polisi menyatakan menduga keras, para penyerang bukan hanya bermaksud untuk membunuh polisi dalam serangan hari Minggu , melainkan juga untuk merampas senjata aparat keamanan. Berkaitan dengan serangan tersebut, polisi memeriksa 12 orang. Salah seorang dari mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan diduga membantu penyerang dengan mengawasi kantor polda Medan. Demikian Rina Sari Ginting. Kini polisi juga menyelidiki apakah mereka berhubungan dengan orang-orang yang tersangka terlibat serangan teror, dan ditangkap tanggal 6 Juni lalu.

Baca juga: Kelompok JAD Dalang Serangan di Polda Sumut

Bekas Jihadis dari Suriah

Istri pria pelaku yang cedera ditembak polisi mengatakan kepada aparat penyidik, suaminya berada di Suriah selama enam bulan pada tahun 2013. Diduga yang bersangkutan menjadi "jihadis" mendukung kelompok teror khilafat ISIS.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Getty Images/J. Aznar)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Jihadis I SIS Masih Bertahan

    Militer Filipina belum berhasil sepenuhnya membebaskan kota Marawi dari cengkraman jihadis Islamic State (ISIS). Sampai hari ke-8 operasi militer, masih terus terdengar kontak senjata di jalanan kota di selatan Filipina itu.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Reuters/E. de Castro)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Kibaran Bendera Hitam Teroris

    Milisi gerombolan "Maute" menyerang kota dan mengibarkan bendera hitam ISIS, setelah militer menangkap salah satu pentolannya di kota Marawi. Milisi Maute di Mindanao telah menyatakan kesetiaan kepaada kalifat ISIS.

  • Phi   lippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Getty Images/J. Aznar)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Korban Tewas di Pinggir Jalan

    Teroris kalifat Islamic State (ISIS) menunjukkan kebrutalannya dalam perang melawan tentara pemerintah Filipina. Kaum jihadis juga tak kenal ampun membunuh anak-anak dan melemparkan jasadnya ke parit di pinggir jalan.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Reuters/E. de Castro)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Helikopter Ganggu Puasa Ramadan

    Militer Filiipina juga gempur jihadis "Maute" dari udara menggunakan helikopter. Seorang jurubicara pemerintah meminta maaf kepada warga Muslim Marawi, karena dengan itu menganggu ibadah puasa mereka.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Getty Images/J. Aznar)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Darurat Militer Basmi Separatisme

    Presiden Rodrigo Duterte menetapkan status darurat perang di kawasan Marawi dan sekitarnya. Ia juga menyerukan kelompok separatis moderat untuk bergabung dalam ketentaraan. Sejak tahun 1960-an militer berperang untuk menumpas kaum separatis Muslim di kawasan selatan Filipina.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Getty Images/J. Aznar)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Warga Mengungsi

    Lebih 90 persen penduduk kota Marawi telah mengungsi meninggalkan kotanya yang dikoyak p ertempuran. Banyak yang tergesa-gesa dan panik menyelamatkan diri dengan meninggalkan harta benda miliknya.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Getty Images/J. Aznar)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Marawi Membara

    Kontak senjata hebat terus terjadi di sejumlah bagian kota. Marawi kian membara. Jumlah korban tewas terus bertambah, banyak jasad bergelimpangan di jalanan. Organisasi bantuan lokal melaporkan lebih 100 orang tewas dalam pertempuran.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Reuters/E. de Castro)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Terkepung dan Men gharap Evakuasi

    Lebih 2000 warga masih terjebak di dalam kota dan mengharap segera dievakuasi. Saat ini mereka tersebar di 38 kamp penampungan sementara di kota Marawi yang terus dikoyak kontak senjata.

  • Philippinen Rückeroberung der Stadt Marawi - Kampf gegen den IS (Reuters/E. de Castro)

    Marawi: Menyerah atau Mati

    Yakin Menang

    "Mereka yang tidak mau menyerah, akan mati". Begitu ancaman jurubicara militer terhadap jihadis "Maute" di kota Marawi. Tapi militer masih harus bekerja keras bertempur melawan kaum militan, untuk merebut kawasan kota, jalan demi jalan dan rumah demi rumah. Penulis: Peter Hille (as/ml)


Juru bicara kepolisian menambahkan keterangan ini masih diselidiki dan diperdalam. Ditambahkan pula, dari pola serangan bisa di lihat bahwa mereka termasuk jaringan teror Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Dalam daftar Departemen Luar Negeri AS, organisasi ini termasuk kategori organisasi teroris, dan berafiliasi dengan ISIS. Mereka dikatakan punya ratusan pendukung di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, simpatisan ISIS di Indonesia melancarkan sejumlah serangan. Antara lain serangan di terminal bis Kampung Melayu, Jakarta Timur bulan lalu. Selain anggota sel teror yang berada Indonesia, dikhawatirkan pula ancaman dari warga Indonesia yang berangkat ke Suriah untuk mendukung kelompok teror ISIS.

Sebagian sudah terdeteksi aparat intelejen tela kembali lagi ke Indonesia. Sementara sisanya kemungkinan akan kembali karena posisi ISIS yang makin terdesak dan dikhawatirkan melancarkan serangan di Indonesia atau negara jiran. Polisi juga menduga, pelaku serangan Medan punya kaitan dengan pelaku serangn di terminal bis Kampung Melayu, Jakarta.

ml/as (rtr, bbc)

  • Explosion in Jakarta (Reuters/D.Whiteside)

    Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

    Jadi Korban Saat Amankan Pawai Obor

    Ketiga polisi yang tewas tengah bertugas mengamankan pawai obor menjelang Ramadhan di sekitar Kampung Melayu. Ridho Setiawan, Taufan Tsunami dan Imam Gilang Adinatayang akan dimakamkan hari Kamis (25/5). Prosesi pemakaman dipimpin oleh Kapolres Bekasi, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan.

  • Indonesien Explosion in Jakarta (Reuters/Antara Foto)

    Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

    Ada Dua Ledakan

    Ledakan pertama terdengar pada pukul 21.00 WIB dan ledakan kedua lima menit setelahnya. Saksi kunci yang mengungkap kronologi ledakan a dalah Bripda Febrianto Sinaga, polisi yang ditugaskan untuk mengantisipasi pawai obor di terminal Kampung Melayu.

  • Indonesien Explosion in Jakarta (picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara)

    Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

    Sulit Identifikasi Pelaku

    Kepala instalasi forensik RS Polri Dokter Kombes Edi Purnomo mengakui kesulitan mengidentifikasi jenazah korban serangan bom, yang diduga sebagai pelaku. "Kalau yang satu tubuh semua memungkinkan, kalau tercerai berai agak sulit karena tangan dan kakinya terpisah. Apakah itu satu bagian saya belum bisa pastikan."

  • Indonesien Explosion in Jakarta (picture-alliance/AP    Photo/D. Alangkara)

    Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

    Bom Panci Mirip Bom di Bandung

    Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan bom bunuh diri yang meledak berjenis bom panci, mirip seperti bom yang meledak di Bandung bulan Februari lalu. Polisi menemukan struk pembelian panci bertanggal 22 Mei dari sebuah toko di Padalarang, pada salah satu saku pelaku yang tewas.

  • Indonesien Explosion in Jakarta (picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara)

    Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

    Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Pelaku

    Presiden RI memerintahkan Kapolri Tito Karnavian "untuk mengusut tuntas jaringan pelaku dan mengejar sampai ke akar-akarnya. Karena kita tahu dari korban yang ada, ini sudah keterlaluan . Korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, sopir angkot jadi korban, penjual kelontong jadi korban, polisi jadi korban."


Laporan Pilihan

Kelompok JAD Dalang Serangan di Polda Sumut

Dua teroris melakukan serangan di Polda Sumatera Utara, dan menewaskan seorang polisi Minggu kemarin. Kapolri menyatakan, serangan dilakukan kelompok yang sudah dikenal. (26.06.2017)

Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Ledakan bom di Terminal Kampung Melayu tewaskan lima orang. Berikut beberapa fakta penting yang telah diketahui dari insiden tersebut. (25.05.2017)

Marawi: Menyerah atau Mati

Pertempuran terus berkobar antara milter Fillipina lawan milisi ISIS yang masih kuasai sebagian kota Marawi. Sejauh ini 100 orang tewas, beberapa diantaranya jihadis asing. Kota dinyatakan kawasan darurat perang. (31. 05.2017)

  • Tanggal 27.06.2017
  • Tema ISIS, Indonesia
  • Kata Kunci Indonesia, Medan, ISIS, Islamic State, propaganda, Sumatra Utara, JAD, Jemaah Ansharut Daulah
  • Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
  • Feedback: Kirim Feedback
  • Cetak Cetak halaman ini
  • Permalink http://p.dw.com/p/2fS2Z
Sumber: DW