Tutup 30 Juni, Adakah yang Salah dengan Konsep Bisnis Sevel? - Detikcom
Tutup 30 Juni, Adakah yang Salah dengan Konsep Bisnis Sevel? - Detikcom
detikFinance / Berita Ekonomi Bisnis / Detail Berita Follow detikFinance Selasa 27 Jun 2017, 13:04 WIB Tutup 30 Juni, Adakah yang Salah dengan Konsep Bisnis Sevel? Eduardo Simorangkir - detikFinance Foto: Maikel Jefriando FOKUS BERITA Babak Baru 7-Eleven Jakarta - PT Modern Internasional Tbk bakal menutup gerai 7-Eleven (Sevel). Seluruh gerai Sevel di Indonesia bakal ditutup pada 30 Juni nanti.
Lantas, apa yang salah dengan bisnis Sevel selama ini?
"Sekarang yang jadi masalah adalah pangsa pasarnya. Restoran kalau enggak punya keunikan tersendiri ya dia susah. Sekarang dia buka restoran, barang yang dijual apa? Sama dengan tempat lain. Dia enggak unik rasanya. Dia masuk ke ritel, yang dijual apa? Sama dengan yang lain," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (27/6/2017).
Adapun pangsa pasar Sevel selama ini didominasi anak muda. Mereka tak banyak belanja, tapi memanfaatkan fasilitas nongkrong di S evel tanpa ada batasan waktu.
Ini membuat biaya operasional lebih tinggi dibanding pendapatan. Kondisi seperti ini berlangsung terus menerus, ditambah lagi tak banyak inovasi yang dilakukan oleh manajemen Sevel sendiri.
"Beda sama di Jepang itu, orang enggak ada yang duduk ngobrol lama gitu, enggak ada. Enggak kayak di Indonesia, bisa dua-tiga jam di situ, apa lagi pakai WiFi. Di Jepang kan tempatnya kecil dan produktivitas tinggi. Jadi orang enggak ada habiskan waktu nongkrong berjam-jam kecuali holiday," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani berpendapat Sevel tutup karena konsep bisnisnya tidak pas. Maksudnya, konsep bisnis yang memperbolehkan pembeli nongkrong berlama-lama di toko, sehingga membuat biaya operasional lebih besar dibanding pendapatan.
"Menurut pandangan saya, Sevel ini bisnis modelnya kurang tepat karena margin dari ritel seperti ini tipis 1-3%. Mestinya (pengunjung) in out ce pat, bukan orang duduk berjam-jam cuma beli satu cola, sewa ruangan besar, tidak seperti itu," tutur Rosan saat ditemui pada acara Open House di rumahnya, Jakarta, Senin (26/6/2017). (hns/hns)
FOKUS BERITA Babak Baru 7-Eleven Berita Terkait
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Media Partner: promosi[at]detikfinance.com
Iklan: sales[at]detik.com News Feed
Popular
Popular
detikFinance / Berita Ekonomi Bisnis / Detail Berita Follow detikFinance Selasa 27 Jun 2017, 13:04 WIB Tutup 30 Juni, Adakah yang Salah dengan Konsep Bisnis Sevel? Eduardo Simorangkir - detikFinance Foto: Maikel Jefriando FOKUS BERITA Babak Baru 7-Eleven Jakarta - PT Modern Internasional Tbk bakal menutup gerai 7-Eleven (Sevel). Seluruh gerai Sevel di Indonesia bakal ditutup pada 30 Juni nanti.
Lantas, apa yang salah dengan bisnis Sevel selama ini?
"Sekarang yang jadi masalah adalah pangsa pasarnya. Restoran kalau enggak punya keunikan tersendiri ya dia susah. Sekarang dia buka restoran, barang yang dijual apa? Sama dengan tempat lain. Dia enggak unik rasanya. Dia masuk ke ritel, yang dijual apa? Sama dengan yang lain," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (27/6/2017).
Adapun pangsa pasar Sevel selama ini didominasi anak muda. Mereka tak banyak belanja, tapi memanfaatkan fasilitas nongkrong di S evel tanpa ada batasan waktu.
Ini membuat biaya operasional lebih tinggi dibanding pendapatan. Kondisi seperti ini berlangsung terus menerus, ditambah lagi tak banyak inovasi yang dilakukan oleh manajemen Sevel sendiri.
"Beda sama di Jepang itu, orang enggak ada yang duduk ngobrol lama gitu, enggak ada. Enggak kayak di Indonesia, bisa dua-tiga jam di situ, apa lagi pakai WiFi. Di Jepang kan tempatnya kecil dan produktivitas tinggi. Jadi orang enggak ada habiskan waktu nongkrong berjam-jam kecuali holiday," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani berpendapat Sevel tutup karena konsep bisnisnya tidak pas. Maksudnya, konsep bisnis yang memperbolehkan pembeli nongkrong berlama-lama di toko, sehingga membuat biaya operasional lebih besar dibanding pendapatan.
"Menurut pandangan saya, Sevel ini bisnis modelnya kurang tepat karena margin dari ritel seperti ini tipis 1-3%. Mestinya (pengunjung) in out ce pat, bukan orang duduk berjam-jam cuma beli satu cola, sewa ruangan besar, tidak seperti itu," tutur Rosan saat ditemui pada acara Open House di rumahnya, Jakarta, Senin (26/6/2017). (hns/hns)
FOKUS BERITA Babak Baru 7-Eleven Berita Terkait
- Sandi Uno Ingin OK-OCE Mart Bisa Gantikan Sevel di DKI
- Sevel Tutup Gerai, Pengusaha: Konsep Bisnisnya Enggak Pas
- Bisnis Sevel Meredup Sejak Larangan Jual Minuman Beralkohol?
- S evel Gulung Tikar, Menperin: Karena Masalah Internal
- Begini Penampakan Sevel Bangkrut di Jakarta
- Konsep Sevel Enak Buat Nongkrong, Tapi Tak Buat Untung
- Sevel Tak Buruk-buruk Amat Jadi Petarung di Industri Waralaba
- Rhenald Kasali: Sevel Hancur Karena Aturan Pemerintah
Anak Sevel Bakal Kangen 6 Jajanan Ikonik 7-Eleven Ini
detikInet7-Eleven Gulung Tikar, Netizen Ramai Komentar
detikNewsTekad Bupati Irsyad Dukung Pengembangan IKM di Kabupaten Pasuruan
detikOtoBeri Banyak Keuntungan, Mobil Hybrid Bisa Laris di Indonesia
detikNewsBagaimana Pengaruh Krisis Politik Qatar terhadap Indonesia?
detikOto40% Konsumen Inden Online Yamaha XMAX Datang dari Bandung
detikInetPotret 7-Eleven di Amerika yang Berbeda
detikOtoDesain Kendaraan Pedesaan ala Mahasiswa
Kontak Informasi DetikcomRedaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Media Partner: promosi[at]detikfinance.com
Iklan: sales[at]detik.com News Feed
-
Tutup 30 Juni, Adakah yang Salah dengan Konsep Bisnis Sevel?
Selasa, 27 Jun 2017 13:04 WIB Gerai Sevel di Indonesia tutup 30 Juni 2017. Apakah ada yang salah dengan konsep bisnis Sevel selama ini? -
Tak Mau Bebani APBN, Pemerintah Cari Cara Biayai Infrastruktur< /h2> Selasa, 27 Jun 2017 12:30 WIB Pemerintah berupaya mencari sumber pembiayaan proyek infrastruktur sehingga tak bebani APBN.
-
H+1 Lebaran, Begini Suasana di Pasar Tanah Abang
Selasa, 27 Jun 2017 11:40 WIB Memasuki hari pertama pasca Lebaran, bagaimana suasana di Pasar Tanah Abang? -
Bisakah Pemerintah RI Berhenti Tambah Utang? Ini Kata Darmin
Selasa, 27 Jun 2017 11:10 WIB Pemerintah menambah utang untuk berbagai keperluan, salah satunya membiayai infrastruktur. Bisakah pemerintah berhenti menambah utang? -
Transaksi Non Tunai di Tol Cipali Naik 5 Kali Lipat
Selasa, 27 Jun 2017 10:50 WIB Transaksi non tunai di Tol Cipali naik 5 kali lipat pada musim mudik Lebaran 2017. -
Apa Alasan Pemerintah RI Tambah Utang? Ini Kata Darmin
Selasa, 27 Jun 2017 10:20 WIB Alasan pemerintah menambah utang untuk membiayai berbagai program pembangunan infrastruktur selama 2015-2019. -
Boy dan Erick Thohir Bangun Stadion Sepakbola Rp 6 T di Washington
Selasa, 27 Jun 2017 10:00 WIB Pengusaha bersaudara, Garibaldi Thohir dan Erick Thohir memulai pembangunan stadion sepakbola bernama Audi Field di Washington DC. -
Utang Pemerintah RI Capai Rp 3.672 T, Berbahayakah?
Selasa, 27 Jun 2017 09:45 WIB Utang luar negeri Indonesia terus meningkat sampai akhir Mei 2017, mencapai Rp 3.672,33 triliun. Berbahayakah utang sebesar ini? -
5 Bulan, Pemerintah RI Cicil Utang Rp 264 T
Selasa, 27 Jun 2017 09:40 WIB Total pembayaran cicilan utang pemerintah pada Januari-Mei 2017 atau dalam lima bulan di tahun ini adalah Rp 264,754 triliun. -
Ini Daftar Pemberi Utang Terbesar ke Pemerintah RI
Selasa, 27 Jun 2017 08:47 WIB Utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 723 ,44 triliun. Siapa saja pemberinya? -
4 Pelajaran Bisnis Dari Kesuksesan Kardashians
Selasa, 27 Jun 2017 08:12 WIB Keluarga Kardashians tahu bagaimana membuat diri mereka terpapar dan langsung menjadi sorotan, dan memanfaatkan merek pribadi mereka ke mesin pembuat uang. -
Utang Pemerintah RI Naik Jadi Rp 3.672 T
Selasa, 27 Jun 2017 07:47 WIB Data terakhir, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.672,33 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 4,92 triliun.
-
Tutup 30 Juni, Adakah yang Salah dengan Konsep Bisnis Sevel? Selasa, 27 Jun 2017 13:04 WIB
-
Tak Mau Bebani APBN, Pemerintah Cari Cara Biayai Infrastruktur Selasa, 27 Jun 2017 12:30 WIB
-
H+1 Lebaran, Begini Suasana di Pasar Tanah Abang Selasa, 27 Jun 2017 11:40 WIB
-
Bisakah Pemerintah RI Berhenti Tambah Utang? Ini Kata Darmin Selasa, 27 Jun 2017 11:10 WIB
Popular
- 01
Boy dan Erick Thohir Bangun Stadion Sepakbola Rp 6 T di Washington
- 02
Bisakah Pemerintah RI Berhenti Tambah Utang? Ini Kata Darmin
- 03
Utang Pemerintah RI Capai Rp 3.672 T, Berbahayakah?
- 04
Tak Mau Bebani APBN, Pemerintah Cari Cara Biayai Infrastruktur
- 05
H+1 Lebaran, Begini Suasana di Pasar Tanah Abang
- 06
Apa Alasan Pemerintah RI Tambah Utang? Ini Kata Darmin
- 07
5 Bulan, Pemerintah RI Cicil Utang Rp 264 T
- 08
Utang Pemerintah RI Naik Jadi Rp 3.672 T
- 09
Transaksi Non Tunai di Tol Cipali Naik 5 Kali Lipat
- 10
4 Pelajaran Bisnis Dari Kesuksesan Kardashians
Popular
- 01
Boy dan Erick Thohir Bangun Stadion Sepakbola Rp 6 T di Washington
- 02
Bisakah Pemerintah RI Berhenti Tambah Utang? Ini Kata Darmin
- 03
Utang Pemerintah RI Capai Rp 3. 672 T, Berbahayakah?
- 04
Tak Mau Bebani APBN, Pemerintah Cari Cara Biayai Infrastruktur
- 05
H+1 Lebaran, Begini Suasana di Pasar Tanah Abang
- 06
Apa Alasan Pemerintah RI Tambah Utang? Ini Kata Darmin
- 07
5 Bulan, Pemerintah RI Cicil Utang Rp 264 T
- 08
Utang Pemerintah RI Naik Jadi Rp 3.672 T
- 09
Transaksi Non Tunai di Tol Cipali Naik 5 Kali Lipat
- 10
4 Pelajaran Bisnis Dari Kesuksesan Kardashians
Post a Comment