Header Ads

Rumah Sakit Plus

Syarief Hasan: Dapat Dipastikan Ke Depan, Demokrat-Gerindra Akan Selalu Bersama - KOMPAS.com

Syarief Hasan: Dapat Dipastikan Ke Depan, Demokrat-Gerindra Akan Selalu Bersama - KOMPAS.com

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan memandang Partai Demokrat dan Partai Gerindra punya visi yang sama selama ini.

Seperti diketahui, Demokrat dan Gerindra berada pada satu paket sebelum disahkanya RUU pemilu di DPR RI, yakni memilih opsi B. Opsi paket B yakni presidential threshold 0 persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, metode konversi suara kuota hare, dan jumlah kursi per daerah pemilihan 3-10 masih menginginkan musyawarah mufakat.

Ia menyatakan ke depan, tidak menutup kemungkinan keduanya diperdiksi bakal sejalan lagi dalam menentukan sikap.

"Kalau melihat selama ini, kelihatannya kami memiliki visi yang sama. Dapat dipastikan ke depannya akan selalu bersama-sama," kata Syarief, di kediaman SBY, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).

(Baca: SBY dan Prabowo Sepakat Mengawasi Penguasa agar Tak Melampaui Batas)

Saat ditanya apakah itu berarti kedua partai akan membentuk poros di parlemen, Syarief tidak menjawab tegas. Menurut dia, Demokrat akan bekerja sama dengan Gerindra dalam mengawasi pemerintahan yang ada.

"Yang jelas, kami bersama-sama. dalam hal ini kami mengoreksi dan mendukung dan menjalankan kebijakan untuk kepentingan rakyat itu akan bersama-sama," ujar Syarief.

Terkait Undang-Undang Pemilu, Demokrat sudah memutuskan untuk mengajukan judicial review atas Undang-Undang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Jika judicial review ini tidak dikabulkan, Demokrat menyerahkan masyarakat yang memberi penilaian.

"Apapun yang terjadi kami kembalikan kepada rakyat. Nanti rakyat yang akan menilai," ujar Syarief.

Seperti diketahui, DPR RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilu untuk menjadi undang-undang setelah melalui mekanisme yang panjang dalam rapat paripurna yang berlangsung Kamis kemarin hingga Jumat dini hari.

Keputusan diambil setelah empat fraksi yang memilih RUU Pemilu dengan opsi B, yaitu presidential threshold 0 persen, melakukan aksi walk out.

Dengan demikian, DPR melakukan aklamasi untuk memilih opsi A, yaitu presidential threshold sebesar 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara nasional, karena peserta rapat paripurna yang bertahan berasal dari enam fraksi yang menyetujui opsi A.

Sejumlah pihak mengungkapkan kekecewaan terhadap UU Pemilu, terutama perihal presidential threshold. Mereka pun menyiapkan gugatan terhadap UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Kompas TV Langkah Kuda Agus Yudhoyono Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Jelang Pemilu 2019

Berita Terkait

Apa yang Dilakukan Agus Yudhoyono dalam Pertemuan SBY-Prabowo?

SBY Sebut Pertemuannya dengan Prabowo Tak Luar Biasa

Prabowo: Intel Pak SBY Masih Kuat, Dia T ahu Kelemahan Saya..

Prabowo: "Presidential Threshold" Lelucon Politik yang Menipu Rakyat

SBY Akui Pertemuan dengan Prabowo Dipicu Pengesahan UU Pemilu

Terkini Lainnya

PBSI Lakukan Pertukaran Pemain dengan Jepang

PBSI Lakukan Pertukaran Pemain dengan Jepang

Olahraga 28/07/2017, 08:15 WIB SBY: Demokrat dan Gerindra Sepakat Kawal Pemerintahan Tanpa Koalisi

SBY: Demokrat dan Gerindra Sepakat Kawal Pemerintahan Tanpa Koalisi

Nasional 28/07/2017, 08:02 WIB Kronologi Pengeroyokan Ricko, Bobotoh Persib yang Meninggal Dunia

Kronologi Pengeroyokan Ricko, Bobotoh Persib yang Meninggal Dunia

Regional 28/07/2017, 07:53 WIB Di Lebaran Betawi, Presiden Jokowi Akan Bertamu ke 'Rumah' Wali Kota

Di Lebaran Betawi, Presiden Jokowi Akan Bertamu ke "Rumah" Wali Kota

Megapolitan 28/07/2017, 07:51 WIB Indonesia Loloskan Delapan Wakil Ke Perempat Final

Indonesia Loloskan Delapan Wakil Ke Perempat Final

Olahraga 28/07/2017, 07:50 WIB Nasi Goreng di Pertemuan SBY-Prabowo Langganan SBY Sejak 2009

Nasi Goreng di Pertemuan SBY-Prabowo Langganan SBY Sejak 2009

Nasional 28/07/2017, 07:49 WIB Berita Dunia Terpopuler, mulai Tank Mesir hingga Korea Utara

Berita Dunia Terpopuler, mulai Tank Mesir hingga Korea Utara

Internasional 28/07/2017, 07:38 WIB Rasa Syukur dan Ragam Kesenian di Lebaran Betawi yang Di   mulai Hari Ini

Rasa Syukur dan Ragam Kesenian di Lebaran Betawi yang Dimulai Hari Ini

Megapolitan 28/07/2017, 07:29 WIB Syarief Hasan: Dapat Dipastikan Ke Depan, Demokrat-Gerindra Akan Selalu Bersama

Syarief Hasan: Dapat Dipastikan Ke Depan, Demokrat-Gerindra Akan Selalu Bersama

Nasional 28/07/2017, 07:17 WIB Sean Gelael Akan Jalani Tes F1 Keduanya bersama Toro Rosso

Sean Gelael Akan Jalani Tes F1 Keduanya bersama Toro Rosso

Olahraga 28/07/2017, 07:17 WIB Istanbul Diguyur Hujan Es Sebesar Bola Golf, 10 Orang Luka

Istanbul Diguyur Hujan Es Sebesar Bola Golf, 10 Orang Luka

Internasional 28/07/2017, 07:14 WIB Wanita AS Peras ASI 10 Jam Sehari untuk Menyumbang Bayi Prematur

Wanita AS Peras ASI 10 Jam Sehari untuk Menyumbang Bayi Prematur

Internasional 28/07/2017, 07:01 WIB Diduga Tarik Pungli, Kepala SMAN 27 Bandung Diamankan

Diduga Tarik Pungli, Kepala SMAN 27 Bandung Diamankan

Regional 28/07/2017, 06:55 WIB Pertamina Arden Berupaya Raih Hasil Positif di Hungaroring

Pertamina Arden Berupaya Raih Hasi l Positif di Hungaroring

Olahraga 28/07/2017, 06:50 WIB Terpopuler Kompas.com: Ricko Bobotoh Meninggal, Sumbangan Ahok, dan Cerita Novel Baswedan

Terpopuler Kompas.com: Ricko Bobotoh Meninggal, Sumbangan Ahok, dan Cerita Novel Baswedan

Nasional 28/07/2017, 06:40 WIB Load MoreSumber: Google News